Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen ke Level Terendah sejak Juni 2023

Kompas.com - 07/12/2023, 09:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEWYORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia turun sekitar 4 persen ke level terendah sejak Juni 2023 pada akhir perdagangan Rabu (6/12/2023) waktu setempat atau Kamis (7/12/2023) pagi WIB.

Mengutip Business Times, harga minyak mentah berjangka Brent anjlok 3,8 persen atau 2,90 dollar AS ke level 74,30 dollar AS per barrel. Sementara minyak mentah berjangka Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 4,1 persen atau 2,94 dollar AS ke level 69,38 dollar AS per barrel.

Pelemahan harga minyak mentah didorong meningkatnya kekhawatiran terhadap penurunan permintaan bahan bakar global, setelah data terbaru dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan persediaan bahan bakar yang lebih besar dari perkiraan.

"Ada penurunan permintaan yang datang dari sisi bahan bakar," ujar Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun Dekati Level Terendah dalam 5 Bulan

Badan Informasi Energi (EIA) AS melaporkan stok bensin negara tersebut naik 5,4 juta barrel pada pekan lalu. Kenaikan itu lima kali lipat melampaui perkiraan para analis yang hanya sebesar 1 juta barrel.

Peningkatan pasokan tersebut juga menandai lesunya permintaan terhadap bahan bakar. Permintaan bensin di pekan lalu melambat dari rata-rata musiman selama 10 tahun terakhir yang sebesar 2,5 persen.

"Meskipun saat itu bukan puncak musim bensin, permintaan selama liburan panjang Thanksgiving akhir pekan lesu," kata John Kilduff, Mitra Again Capital LLC.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Terjun Bebas ke Level Terendah sejak Juli 2023


Kekhawatiran juga dipengaruhi kondisi kesehatan ekonomi China, di mana lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan prospek peringkat A1 China menjadi negatif dari stabil.

Hal ini mengingat China merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia, maka kondisi ekonomi yang melemah akan membuat permintaan minyak mentah ke negara itu menurun.

Di sisi lain, pergerakan harga minyak dipengaruhi pula oleh indeks dollar AS yang pada perdagangan kemarin menyentuh level tertinggi dalam dua minggu.

Kondisi ini membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menurunkan minat terhadap minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com