Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didorong Sentimen AI, Nasdaq Ditutup Menguat 1,37 Persen

Kompas.com - 08/12/2023, 07:14 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup pada zona hijau pada akhir perdagangan Kamis (7/12/2023). Sentimen AI mendorong kenaikan harga saham-saham teknologi yang membuat indeks Nasdaq Komposit naik 1,37 persen di akhir sesi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 62,95 poin, atau 0,17 persen menjadi ditutup pada level 36.117,38. S&P 500 naik 0,8 persen menjadi 4.585,59, sedangkan Nasdaq Komposit naik 1,37 persen menjadi 14.339,99.

Kenaikah harga saham terjadi di tengah sentimen positif pada industri artificial intelligence atau kecerdasan buatan / AI. Hal ini menghentikan penurunan saham dalam tiga hari berturut-turut.

Induk Google, Alfabet melonjak lebih dari 5 persen karena para investor menyambut baik peluncuran model kecerdasan buatan Gemini yang diluncurkan perusahaan tersebut. Nvidia dan AMD mengikuti dengan kenaikan masing-masing lebih dari 2 persen dan 9 persen.

Baca juga: Saham Teknologi Bullish, Indeks Nasdaq Komposit Berakhir di Zona Hijau

Nasdaq juga berkinerja lebih baik selama seminggu, naik sekitar 0,2 persen. Dow dan S&P 500 berada pada kecepatan untuk mengakhiri minggu ini dengan penurunan masing-masing sekitar 0,4 persen dan 0,2 persen

Kenaikan harga saham pada Kamis menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut pertama sejak Oktober untuk Dow dan S&P 500.

Penurunan tersebut juga telah menimbulkan kekhawatiran apakah reli di akhir tahun 2023 terhenti. Tiga indeks utama masih tetap siap untuk mengakhiri kuartal keempat dan tahun kalender dengan lebih tinggi.

Baca juga: Kinerja Alphabet Mengecewakan, Saham-saham Teknologi di Nasdaq Ambles

 


Pasar kerja telah menjadi fokus investor minggu ini di tengah serangkaian rilis data yang beragam. Klaim pengangguran mingguan yang dirilis pada hari Kamis juga berada di bawah ekspektasi ekonom dan angka klaim pengangguran yang berkelanjutan menurun, menunjukkan bahwa laju PHK tidak meningkat.

Data penggajian swasta yang dikeluarkan pada hari Rabu menunjukkan bahwa pemberi kerja menambah lebih sedikit posisi dibandingkan perkiraan ekonom.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Selasa, volume lowongan pekerjaan pada bulan Oktober turun ke level terendah sejak Maret 2021.

Hal ini meninggalkan gambaran yang membingungkan bagi para pedagang menjelang acara utama: laporan pekerjaan resmi pada hari Jumat. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan bahwa 190.000 pekerjaan akan ditambahkan pada bulan November, sebuah peningkatan dari bulan sebelumnya.

Baca juga: Saham Teknologi Bullish, Indeks Nasdaq Komposit Berakhir di Zona Hijau

Investor mengharapkan tanda-tanda pendinginan di pasar tenaga kerja, sehingga Federal Reserve merasa nyaman dengan keputusannya untuk menghentikan kenaikan suku bunga.

“Pasar kemungkinan besar terlalu terburu-buru dalam memperkirakan penurunan suku bunga pada awal tahun depan,” kata Alex McGrath, kepala investasi di NorthEnd Private Wealth dikutip dari CNBC

“Jumlah pekerjaan yang dirilis nanti bisa jadi sentimen negatif,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com