Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Alphabet Mengecewakan, Saham-saham Teknologi di Nasdaq Ambles

Kompas.com - 26/10/2023, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (25/10/2023) waktu setempat. Penurunan saham-saham di Wall Street terjadi akibat rilis kinerja kuartal III-2023 perusahaan induk Google, Alphabet, yang mengecewakan, serta kenaikan suku bunga.

Dilansir dari CNBC, S&P 500 turun lebih dari 1,43 persen ditutup di bawah level 4.186,7. Ini merupakan penurunan terdalam untuk pertama kalinya sejak Mei tahun ini.

Sementara itu, Nasdaq mencatat hari terburuk sejak Februari dengan penurunan sebesar 2,43 persen dan berakhir pada posisi 12.821,22. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 105,45 poin atau 0,32 persen menjadi 33.035,93.

Saham Alfabet anjlok lebih dari 9 persen, menyusul laporan bahwa bisnis cloud-nya berjalan tidak sesuai dengan ekspektasi. Hal ini memengaruhi pertumbuhan pendapatan dan pendapatan perusahaan. Saham Kelas A Alphabet mencatatkan hari terburuknya sejak Maret 2020. Sektor jasa komunikasi S&P 500 juga merosot 5,9 persen.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat pada Level 6.834, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 15.870 Per Dollar AS

Saham raksasa teknologi sejenis seperti Apple dan Amazon terjun masing-masing 1,3 persen dan 5,6 persen. Amazon akan melaporkan hasil kuartal ketiga setelah bel penutupan perdagangan bursa pada hari Kamis.

Meskipun pendapatan perusahaan tetap menjadi fokus investor minggu ini, pasar masih terus memperhatikan imbal hasil karena imbal hasil berada di dekat level tertinggi dalam beberapa tahun.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik hampir 11 basis poin menjadi sekitar 4,95 persen. Pada awal pekan, imbal hasil Teasury AS tenor 10 tahun diperdagangkan di atas 5 persen, dan sempat mengguncang investor dan menekan saham-saham teknologi.

Baca juga: Bos LPS: Kami Cukup Kaya untuk Menjamin Uang dari Bank

“Laba mendominasi berita utama, tapi saya tidak bisa mengalihkan pandangan dari pasar obligasi,” kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda.

“Kami belum pernah melihat laju imbal hasil yang meroket sejak tahun 1982 dan hal ini akan menimbulkan masalah bagi saham,” tambahnya.

Saham Microsoft menjadi satu-satunya saham teknologi yang menguat pada hari Rabu, dengan kenaikan 3 persen. Hal ini seiring dengan hasil kinerja kuartal III-2023 yang mengalahkan perkiraan Wall Street.

Sekitar 29 persen perusahaan S&P 500 telah membukukan pendapatan kuartal ketiga sejauh ini. Dari perusahaan-perusahaan tersebut, 78 persen telah melampaui ekspektasi.

Baca juga: Kondisi Luhut Binsar Pandjaitan Membaik, Jubir Kemenko Marves: Sedang Jalani Fisioterapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com