Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Hari Ini Melemah di Awal Sesi, Rupiah Menguat

Kompas.com - 13/12/2023, 09:41 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (13/12/2023). Hal ini berbeda dengan kurs rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 7.113,44 atau turun 0,17 persen (11,8 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.125,3.

Sebanyak 183 saham melaju di zona hijau dan 215 saham di zona merah. Sedangkan 193 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan volume 2,7 miliar saham.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 13 Desember 2023 Naik Rp 7.000 Per Gram

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, penguatan IHSG hari ini dibayangi oleh kenaikan saham-saham pada perdagangan Selasa. Selain itu, nilai transaksi pada Selasa juga meningkat di atas Rp 10 triliun.

“Hal tersebut mendorong pergerakan IHSG hari ini dan berpotensi menguat lagi. Secara teknikal, IHSG kembali menembus resistance 7.100, kondisi yang bagus untuk melanjutkan penguatan,” kata William dalam analisisnya.

Sementara itu, bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mayoritas pada teritori negatif. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,78 persen (128,3 poin) ke posisi 16.246,13, Shanghai Komposit berada di level 2.988,08 atau terkoreksi 0,51 persen (15,3 poin), dan Strait Times melemah 0,14 persen (4,4 poin) pada posisi 3.097,82. sedangkan Nikkei menguat 0,51persen (168,6 poin) pada level 33.012,39.

Baca juga: Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini 13 Desember 2023

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg pukul 09.11 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.604 per dollar AS, atau naik 17 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.621 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengalami kenaikan di awal sesi, tapi hari ini rupiah masih akan berkonsolidasi dan berpotensi melemah terhadap dollar AS.

"Sembari menantikan keputusan suku bunga acuan AS di Kamis dinihari nanti, rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.630-Rp 15.650 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.580-Rp 15.600 per dollar AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Sementara itu, data inflasi konsumen AS (indeks harga konsumen) bulan Nov yang dirilis semalam menunjukkan bahwa inflasi AS masih sulit turun ke target 2 persen. Hasil ini bisa mendorong the Fed mempertahankan suku bunga acuannya di level tinggi untuk waktu yang lebih lama dan ini bisa mendorong penguatan dollar AS.

Baca juga: TikTok Shop Buka lagi, Pengamat: Menginjak-injak Regulasi

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com