Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tantangan Global yang Bayangi Ekonomi Indonesia Tahun Depan

Kompas.com - 20/12/2023, 06:27 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia diprediksi masih akan menghadapi berbagai tantangan tahun depan.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyebut, sekurang-kurangnya terdapat tiga tantangan global yang dapat memengaruhi ekonomi Indonesia pada 2024.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, pertama-tama Indonesia harus melihat pertumbuhan ekonomi yang terjadi di China.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi 5,04 Persen Tahun Ini

"Perlambatan ekonomi Tiongkok masih akan menjadi risiko bagi perekonomian Indonesia mengingat Tiongkok adalah salah satu mitra dagang dan mitra investasi yang utama bagi Indonesia," kata dia dalam Mandiri Economic Outlook 2023, Selasa (19/12/2023).

Perkembangan keadaan ekonomi China ke depan akan berpengaruh pada harga komoditas Indonesia seperti crude palm oil (CPO), batubara, dan nikel.

Sedikit catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pangsa ekopor Indonesia ke China mencapai 26,11 persen pada November 2023.

Baca juga: Ramalan Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tak Capai 5 Persen pada 2024-2026

Angka tersebut lebih tinggi dari pangsa pasar ekspor Indonesia ke negara lain seperti Amerika Serikat (AS) sebesar 9,37 persen dan India sebesar 9,68 persen.

Kedua, Indonesia perlu terus mewaspadai arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) yang diprediksi akan bertahan lebih lama dengan suku bunga acuan yang tinggi atau higher for longer.

Andry menyebut, suku bunga The Fed yang terus tinggi dapat memengaruhi volatilitas dan arus modal yang ada di Indonesia.

Baca juga: Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Terakhir, Bank Mandiri melihat kondisi geopolitik dan kesehatan global juga akan menjadi dua hal berpengaruh yang akan sulit diprediksi ke depan.

"Ini adalah dua black swan (geopolikik dan kesehatan) yang akan mewarnai kondisi global dan juga akan memengaruhi perekonomian di domestik," terang dia.

Hal tersebut dapat berpengaruh signifikan terhadap pasar emerging seperti Indonesia.

Baca juga: Ini Ramalan Terbaru Ekonomi Indonesia dari OECD

Andry merangkum, tiga tantangan di atas akan memengaruhi neraca perdagangan Indonesia, nilai tukar, dan gross domestic product (GDP).

Meskipun demikian, Bank Mandiri memproyeksikan perkonomian Indonesia masih akan tumbuh positif.

Ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh 5,04 persen pada 2023 dan 5,06 persen pada 2024.

Baca juga: BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com