Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi akan Kenalkan Presiden RI Terpilih ke PM Arab Saudi dan Presiden UEA

Kompas.com - 22/12/2023, 15:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dirinya sudah menerima arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Luhut mengatakan, salah satu arahan Kepala Negara adalah dalam masa transisi pemerintahan, Presiden terpilih akan dikenalkan kepada kepala-kepala negara sahabat.

"Arahan bapak presiden nanti kalau ada presiden terpilih, saya (Jokowi) akan mengenalkan presiden terpilih itu kepada teman-teman saya kepala-kepala negara MBS (Mohammed Bin Salman, Perdana Menteri Arab Saudi), MBZ (Mohammed Bin Zayed, Presiden Uni Emirat Arab)," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual Kemenko Marves bertajuk "Evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas 2045", Jumat (22/12/2023).

"Beliau (Jokowi) sebutkan begitu dan Itu tujuannya adalah supaya proses transisi berjalan smooth," sambungnya.

Baca juga: Luhut Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI Rata-rata 6 Persen hingga 2030

Luhut mengatakan, apa yang sudah dijalankan pemerintahan Jokowi selama 10 tahun terakhir harus dilanjutkan presiden terpilih, mengingat akan berpacu menjadi Indonesia Emas pada 2045.

"Menjadi negara dengan income tinggi harus tumbuh di atas 6 persen, sekarang kita masih di 5 persen," ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, masalah baru akan terus muncul dan berdampak pada ekonomi nasional.

Karenanya, ia berharap presiden terpilih nantinya mampu menjaga pertumbuhan ekonomi meski dunia tengah menghadapi krisis pangan.

"Kita kehilangan waktu 3 tahun, Covid-19 lebih 2 tahun dan segala proses penanganan Covid-19 waktu itu dan global, sekarang masalah 5 tahun ke depan ini masalah pangan dunia," ucap dia.

Baca juga: Ingin Indonesia Jadi Negara Maju sebelum 2045, Ini Pesan Luhut untuk Capres

"Ramalan" ekonomi RI 2024

Sebelumnya, Bank Dunia memproyeksi, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tak mencapai 5 persen per tahun pada periode 2024-2026.

Hal itu sebagaimana disebutkan dalam laporan teranyar Bank Dunia bertajuk "Indonesia Economic Prospects December 2023".

Dalam laporan itu disebutkan, Indonesia diproyeksi mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif ke depan. Akan tetapi, ancaman dari risiko perlambatan semakin nyata.

"Perekonomian (Indonesia) diproyeksi tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,9 persen pada 2024-2026," tulis laporan tersebut, dikutip pada Rabu (13/12/2023).

Baca juga: AS-RI Kerja Sama Mineral Kritis, Luhut: Mereka Butuh Bahan Baku Industri Mobil Listriknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com