Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir di Zona Hijau, S&P 500 Dekati Level Tertinggi Sepanjang Masa

Kompas.com - 27/12/2023, 07:32 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (26/12/2023) waktu setempat. Pergerakan positif harga saham mendorong S&P 500 mendekati level rekornya.

S&P 500 naik 0,42 persen menjadi berakhir pada level 4.774.75, sedangkan Nasdaq Komposit menguat 0,54 persen menjadi ditutup pada posisi 15.074,57. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 159.36 poin, atau naik sekitar 0,43 persen pada posisi 37.545,33.

Nasdaq 100 naik 0,6 persen dan mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. Nasdaq 100 mengakhiri sesi pada level 16.878,46.

Baca juga: Mau Investasi di 2024, Baiknya Pilih Saham atau Obligasi?

Co-chief investment officer Truist Keith Lerner mengatakan, meskipun volume transaksi lebih lemah, pergerakan harga saham pada hari menandakan kelanjutan dari tren positif pasar yang meningkatkan indeks utama dalam beberapa minggu terakhir.

“Pergerakan bursa saham masih ada, meskipun volume transaksi melemah. Tapi kami memperkirakan adanya kenaikan permintaan yang lebih kuat saat kita memasuki akhir tahun,” kata Lerner.

“Hal ini kemungkinan akan terus berlanjut,” tambahnya.

Baca juga: Lima Saham yang Paling Boncos Sepekan, Ada Barito dan GoTo

Saham S&P 500 mengakhiri sesi pada akhir perdagangan Selasa sangat dekat dengan level rekornya. Indeks pasar secara luas itu berjarak kurang dari 1 persen di bawah penutupan tertinggi sepanjang masa yakni 4,796.56 yang dicapai pada Januari 2022.

Wall Street memasuki pekan yang diperpendek karena masa libur Natal. S&P 500 pada penutupan hari Jumat mencatatkan kenaikan mingguan kedelapan berturut-turut dan rekor terpanjang sejak 2017. Dow dan Nasdaq Komposit juga mencatatkan kenaikan beruntun selama delapan minggu.

Pergerakan tersebut terjadi ketika investor menyambut data terbaru yang menunjukkan inflasi semakin mendekati target 2 persen Federal Reserve. Ekspektasi potensi penurunan suku bunga di tahun baru juga telah mengangkat ekuitas dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Lima Saham Paling Cuan Sepekan, Ada Kimia Farma dan Gajah Tunggal

“Saya tidak menyukai istilah tersebut, namun jika kamu ingin menjelaskan apa yang sedang terjadi, maka Goldilocks jelas cocok untuk pasar,” kata CEO dan Founder Toggle AI, Jan Szilagyi,.

“Inflasi menurun, perekonomian masih berjalan dengan baik, dan siklus kenaikan telah berakhir. Pada semua tren makro ini, reli tersebut dapat dibenarkan,” tambahnya.

Sementara itu, Saham Intel melonjak 5,2 persen setelah pemerintah Israel memberikan hibah 3,2 miliar dollar AS kepada pembuat chip tersebut untuk pabrik senilai 25 miliar dollar AS di selatan negara itu.

Sedangkan Saham Manchester United naik 3,4 persen setelah miliarder Inggris Jim Ratcliffe menyelesaikan kesepakatan untuk membeli seperempat saham klub sepak bola tersebut.

Baca juga: Kondisi Moneter yang Akomodatif Bisa Dorong Likuiditas di Pasar Saham di Tahun Pemilu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com