Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pemerataan Infrastruktur Ada di Mana-mana

Kompas.com - 02/01/2024, 16:07 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara untuk infrastruktur mencapai Rp 455,8 triliun sepanjang 2023. Anggaran itu digunakan untuk pembangunan berbagai jenis infrastruktur.

Berdasarkan data Kemenkeu, nilai belanja infrastruktur pada 2023 meningkat 22,2 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 372,8 triliun. Reallisasi belanja infrastruktur tahun 2023 juga menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

"Untuk infrastruktur (anggarannya) Rp 455,8 triliun. Ini yang sering jadi sorotan, apa sih dapetnya dari Rp 455 triliun?" ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Realisasi APBN 2023, di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Mencapai Rp 347,6 Triliun

Jika dilihat berdasarkan alokasinya, belanja infrastruktur dilakukan melalui belanja kementerian dan lembaga (K/L), transfer ke daerah (TKD), serta melalui pembiayaan.

Lewat belanja K/L, anggaran infrastruktur digunakan untuk membangun 2.477 unit rumah susun, 1.1104 unit rumah khusus, dan 140.593 unit rumah swadaya. Kemudian, dibangun juga sistem penyediaaan air minum (SPAM) dengan kapasitas 1.226 liter per detik, 7 unit bendungan baru dan 18 unit lanjutan, jaringan irigasi baru seluas 3.455 hektare (ha) dan rehab jaringan 74.560 ha.

Selain itu, pemerintah juga telah membangun jalan baru sepanjang 377,5 kilometer (km), jalan tol sepanjang 217,7 km, dan jalan flyover atau underpass sepanjang 1,26 km. Selanjutnya terdapat jembatan baru sepanjang 5,95 km.

Baca juga: Stafsus Sri Mulyani Pastikan Gaji PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan Naik Mulai Awal Tahun Ini

Bendahara negara menyebutkan, pembangunan infrastruktur dilakukan secara merata di berbagai lokasi, terefleksikan dari pembangunan dan pengembangan bandara yang dilakukan di 114 lokasi. Pemerintah juga membangun dan mengembangkan pelabuhan di 47 lokasi serta pelabuhan penyebarangan di 44 lokasi.

"Jadi kalau ngomong pemerataan infrastruktur ada di mana-mana, dari mulai air bersih, dari jalan, jembatan, irigasi, sampai tol, dan juga bandara, dan pelabuhan," tuturnya.

Sementara lewat TKD, pemerintah telah melakukan penanganan jalan sepanjang 6.260 km dan jembatan sepanjang 775 meter.

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Strategi Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen pada 2024

Terdapat juga penyelenggaraan 261.046 unit SPAM, pembangunan SPAM jaringan perpipaan kapasitas 7.174 liter per detik, pemasangan 166.253 sambungan rumah air minum, serta pembangunan atau pemeliharaan sistem drainase sepanjang 9.782 meter.

Terakhir, lewat pembiayaan pemerintah melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra tahap I sepanjang 972 km dan tahap II 200 km. Lalu, diberikan juga fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk 200.000 unit rumah.

Baca juga: Penerimaan Bea dan Cukai Melorot, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com