Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Zulhas Klaim Harga Cabai Sudah Berangsur Turun

Kompas.com - 04/01/2024, 12:43 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengeklaim harga cabai sudah berangsur turun di awal Januari 2024.

Dia membeberkan, berdasarkan hasil tinjauannya langsung ke Pasar Palmerah, pagi tadi, harga cabai di sana sudah menyentuh Rp 70.000 per kilogram. 

“Tadi pagi saya sudah ke pasar, sudah turun ya rata-rata Rp 70.000 di Jakarta,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (4/1/2024). 

Baca juga: Harga Pangan 3 Januari 2024, Beras Masih Mahal, Telur hingga Cabai Ikut Naik

Zulhas tak menampik bahwa pada bulan-bulan terakhir tahun 2023 harga cabai melonjak naik. Hal itu dikarenakan banyak petani cabai yang gagal panen akibat hujan berkepanjangan. 

Walau demikian, lanjutnya, kenaikan harga cabai sudah tak terjadi lagi khususnya di pulau Sumatera.

“Kalau di Jawa rata-rata Rp 45.000 sampai Rp 50.000 per kilogram di Sumatera rata-rata Rp 35.000 per kilogram jadi sudah jauh (turunnya),” ungkap Mendag Zulhas

Baca juga: Harga Ayam dan Cabai Merah Kompak Naik, Berikut Harga Pangan Jakarta Hari Ini


Sementara itu, dikutip dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga cabai hari ini sudah berangsur turun.  

Misalnya saja untuk cabai merah besar turun menjadi Rp 66.050 per kilogram, cabai merah keriting turun menjadi Rp 62.750, cabai rawit hijau turun menjadi Rp 56.950 per kilogram, dan cabai rawit merah turun menjadi Rp 87.400 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com