Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumus Keseimbangan Pasar, Cara Menghitung, dan Contohnya

Kompas.com - 04/01/2024, 13:57 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Rumus keseimbangan pasar digunakan untuk menghitung titik pertemuan antara permintaan barang dan penawarannya. Keseimbangan pasar juga dikenal dengan titik ekuilibrium.

Dikutip dari Investopedia, harga keseimbangan pasar merupakan kondisi di mana penawaran dan permintaan pasar saling bertemu. Saat keduanya bertemu atau terjadi kesepakatan penjual dan pembeli, maka harga barang tersebut menjadi stabil.

Secara umum, kelebihan pasokan barang atau jasa akan berakibat harga turun, imbasnya permintaan lebih tinggi. Sebaliknya kekurangan atau kekurangan pasokan menyebabkan harga naik sehingga permintaan berkurang.

Efek keseimbangan penawaran dan permintaan menghasilkan keadaan yang disebut titik ekulibrium atau keseimbangan. Harga keseimbangan pasar adalah kondisi di mana penawaran barang sesuai dengan permintaan yang ada.

Baca juga: Pengertian Keseimbangan Pasar, Fungsi, Proses, Kurva, dan Rumusnya

Rumus keseimbangan pasar

Untuk menghitung keseimbangan pasar, maka kita perlu menganalisa lebih dulu antara kurva permintaan dan kurva penawaran atas suatu barang atau jasa di pasar.

Untuk rumus titik keseimbangan pasar sendiri adalah Qd = Qs

Berikut tahapan menghitung keseimbangan harga:

  1. Hitung jumlah barang atau jasa yang ditawarkan penjual atau produsen pada berbagai tingkatan harga (kurva penawaran), hitung pula jumlah barang yang diminta oleh pembeli atau konsumen pada berbagai level harga (kurva permintaan).
  2. Pakai data dari berbagai tingkatan penawaran dan permintaan tadi guna menggambar kurva sumbu harga dengan garis vertikal dan sumbu horizontal untuk jumlah barang.
  3. Identifikasi titik kurva di mana antara kurva permintaan dan kurva penawaran saling bertemu atau berpotongan.
  4. Pada titik pertemuan antara permintaan dan penawaran itulah yang disebut dengan titik keseimbangan pasar.

Rumus harga keseimbangan pasar = Qd = Qs

  • Qd: Jumlah yang diminta oleh pembeli atau konsumen
  • Qs: Jumlah yang ditawarkan oleh penjual atau produsen.

Rumus keseimbangan pasar sebelum pajak

Untuk rumus keseimbangan pasar setelah pajak = (Qd - Qt) = (Qs + Qs)

  • Qd: Jumlah yang diminta oleh konsumen
  • Qs: Jumlah yang ditawarkan oleh produsen
  • Qt: Jumlah yang terkena pajak

Rumus keseimbangan pasar setelah pajak

Untuk rumus keseimbangan pasar setelah pajak = (Qd - Qt) = (Qs + Qs) + P

  • Qd: Jumlah yang diminta oleh konsumen
  • Qs: Jumlah yang ditawarkan oleh produsen
  • Qt: Jumlah yang terkena pajak
  • P: Jumlah pajak.

Baca juga: 10 Kegiatan Ekonomi yang Cocok Dilakukan di Dataran Tinggi

Contoh perhitungan rumus titik keseimbangan pasar

Di suatu pasar, harga 1 kotak rokok ditetapkan Rp 250, di mana terdapat permintaan 40 kotak namun penawarannya hanya 10 kotak.

Kemudian saat harganya naik menjadi Rp 255, jumlah barang yang ditawarkan naik menjadi 20 kotak, namun permintaannya turun menjadi 35 kotak. Berapa harga titik keseimbangannya?

Bila dibuat tabel sederhana, maka ilustrasinya seperti ini:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com