Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Model Algoritma di TikTok Shop, Penjual Wajib Tahu

Kompas.com - 04/01/2024, 15:25 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku bisnis online dapat memanfaatkan data digital untuk mengatur strategi bisnis dan pada akhirnya mendorong penjualan.

Saat ini, salah satu platform yang digandrungi masyarakat untuk berbelanja secara online adalah TikTok Shop. Survei Populix menemukan, 45 persen masyarakat Indonesia senang berbelanja melalui platform TikTok Shop.

Pakar pemasaran sekaligus marketing coach Yosef Aji Baskoro mengatakan, agar bisnis dapat semakin sukses di TikTok Shop, perlu pendekatan data-driven decision making yang terukur dan efektif.

Baca juga: Soal Tiktok Shop, Pemerintah Bakal Kembali Panggil TikTok dan Tokopedia

Pengambilan keputusan berbasis data tersebut penting diketahui agar pelaku bisnis tidak harus mengandalkan insting.

"Pentingnya pendekatan ini semakin terlihat karena TikTok mengelompokkan algoritmanya menjadi dua model utama yakni stay model dan deal mode," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (4/1/2024).

Ia menambahkan, TikTok bukan sekadar paltform hiburan, tetapi juga dapat menjadi lahan mencapai kesuksesasn finansial.

Baca juga: Lagi, Kemenkop-UKM Wanti-wanti Tiktok Shop soal Regulasi

Dengan memahami dua model algoritma TikTok dan pengambilan keputusan berbasis data, bisnis berpeluang berkembang secara signifikan di platform.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengelompokkan algoritma stay model dan deal mode:

1. Stay Model

Model algoritma ini dapat disebut juga interaksi untuk membuat orang menontong konten sampai habis. Dalam model ini, audiens memiliki ketertarikan pada konten yang memotivasi mereka untuk menonton hingga habis dan memberikan respons positif, seperti like, comment, share, dan save.

Interaksi ini akan memberikan data yang berharga sebagai berikut:

  • Engagements & Views

Engagements mencerminkan ketertarikan audiens, dan views didukung oleh berbagai faktor seperti likes, comments, shares, saves, dan average watch time.

Semakin konten menarik dan relevan, jumlah likes, comments, shares, dan saves juga meningkat.

Baca juga: Tokopedia Bocorkan Rencana Transaksi Pembayaran di TikTok Shop, Bakal Dipisah?

  • Search

Data ini mencerminkan seberapa sering audiens mencari TikTok pelaku usaha. Peningkatan pencarian dapat dilakukan dengan mengatur username, foto profil, dan elemen lainnya agar akun mudah diingat oleh audiens.

  • Average Watch Time

Rata-rata waktu menonton konten sebaiknya tidak lebih dari 8 detik. Jika lebih tinggi, menandakan konten Anda menarik dan diminati audiens.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com