Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Simpanan Uang Nasabah di Bank Semakin Melambat, Mengapa?

Kompas.com - 09/01/2024, 16:20 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pertumbuhan simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) di perbankan kian melambat. Hal ini dipicu oleh berbagai sentimen.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae melaporkan, DPK perbankan tumbuh sebesar 3,04 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 8.216,2 triliun pada November 2023.

Pertumbuhan itu lebih lambat dari bulan sebelumnya, yakni sebesar 3,43 persen secara tahunan.

Baca juga: Fenomena Masyarakat Kuras Simpanan, OJK Akui Jumlah Tabungan Masih Tumbuh tapi Melambat

Ilustrasi menabung.Dok. SHUTTERSTOCK Ilustrasi menabung.

"Pertumbuhan DPK pada November 2023 tercatat sebesar 3,04 persen year on year, sebelumnya 3,43 persen year on year," kata dia, dalam konferensi pers hasil RDK OJK, Selasa (9/1/2024).

Menurutnya, pertumbuhan perlambatan tersebut dipicu oleh berbagai aspek.

Pertama, adanya faktor laju pertumbuhan yang pesat atau high base effect pada periode pandemi, sehingga pertumbuhan pada 2023 terlihat lebih lambat.

Jika melihat data OJK, pertumbuhan DPK pada pengujung tahun 2022 memang lebih pesat. Tercatat pada November 2022, DPK tumbuh 8,78 persen secara tahunan.

Baca juga: Bukti Nyata Masyarakat RI Mulai Makan Tabungan

Selain high base effect, pelaku usaha disebut memenuhi kebutuhan bisnisnya melalui dana internal. Dengan demikian, alih-alih mengandalkan pembiayaan dari industri keuangan, pelaku usaha justru memanfaatkan dana simpanannya.

"Kemudian juga konsumsi masyarakat yang kembali meningkat dengan berakhirnya status pandemi," ujar Dian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Whats New
Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Whats New
Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com