Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Ganjar Tingkatkan Bahan Baku Industri Farmasi dan Alat Kesehatan

Kompas.com - 11/01/2024, 19:25 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyoroti terkait bahan baku farmasi dan komponen alat kesehatan masih bergantung pada impor.

Ganjar mengatakan, untuk mengatasi polemik dalam industri farmasi dan alat kesehatan tersebut, perlu dilakukan research and development.

"Research dan development, kami berbincang soal ini dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) satu persen aja kita mulai research dan development Indonesia dari produk domestik bruto 1 persen kita dorong," kata Ganjar dalam Dialog Capres 03 Ganjar Pranowo bersama Kadin secara virtual, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Atasi Masalah Regenerasi Petani, Ganjar: Anak Muda Kita Berikan Insentif...

Berdasarkan data yang dipaparkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), 90 persen bahan baku farmasi dan alat kesehatan diperoleh dari impor.

Ganjar mengatakan, pengembangan pertrokimia dasar dapat dimulai secepatnya mengingat kekayaan alam Indonesia mendukung, dan para periset pasti akan mau mengembangkannya.

Selain itu, ia mengatakan akan membangun kawasan industri kesehatan guna mendukung peningkatan industri farmasi dan alkes dalam negeri.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Bakal Genjot Transisi Energi, Manfaatkan Tenaga Surya hingga Panas Bumi

"Kami merancang kawasan Industri kesehatan itu trigger (pemicu) yang perlu kita lakukan dalam diplomasi internasional ya untuk kebutuhan itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, dirinya memahami polemik kebutuhan alkes khususnya dalam pengadaan anggaran. Sebab, kata dia, selama 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah permintaan alat kesehatan terus meningkat.

"Maaf, dan yang banyak bermasalah itu juga di alat kesehatan, yang ketawa berarti pelaku. Ini tidak boleh kita teruskan," ucap dia.

Baca juga: Bandingkan Pasar Modal Era SBY dan Jokowi, Tim Ganjar-Mahfud: Jauh Sekali...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com