Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pemadanan NIK sebagai NPWP

Kompas.com - 12/01/2024, 20:22 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Cara validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bisa dilakukan secara mandiri oleh wajib pajak.

Implementasi pemadanan NIK sebagai NPWP resmi diundur menjadi 1 Juli 2024, dari sebelumnya berlaku per 1 Januari 2024.

Keputusan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 136 Tahun 2023 tentang Perubahan atas PMK Nomor 112 Tahun 2022 tentang NPWP Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah.

Baca juga: Apakah NIK Anda Telah Terdaftar NPWP? Cek di Sini

Dengan diperpanjangnya pengimplementasian secara penuh NIK sebagai NPWP, maka batas waktu pemadanan disesuaikan sampai pertengahan tahun ini.

Dilansir dari pemberitaan sebelumnya, NPWP dengan format 15 digit atau NPWP lama masih bisa dipakai sampai 30 Juni mendatang.

Lantas, bagaimana cara pemadanan NIK sebagai NPWP?

Baca juga: Cara Validasi NIK Menjadi NPWP

Cara pemadanan NIK sebagai NPWP

Tata cara pemadanan NIK sebagai NPWP sebagai berikut:

  • Akses laman www.pajak.go.id, klik Login
  • Masukkan 15 digit NPWP, masukkan kata sandi dan kode keamanan
  • Buka menu profil, masukkan NIK sesuai KTP, cek validitas NIK, dan klik ubah profil
  • Logout dari menu profil untuk melihat keberhasilan langkah validasi.
  • Login kembali menggunakan NIK 16 digit, gunakan password yang sama, masukkan kode keamanan, dan klik login.

Nantinya, apabila login berhasil dilakukan dengan 16 digit nomor kependudukan, artinya validasi NIK sebagai NPWP selesai.

Itulah cara validasi NIK sebagai NPWP. Dengan pemadanan NIK sebagai NPWP, maka pengurusan hak dan kewajiban pajak hanya memanfaatkan satu nomor identitas melalui NIK.

Baca juga: Cara Cek NIK Terdaftar Sebagai NPWP atau Belum

Baca juga: Apakah Kendaraan Anda Terkena Tilang Elektronik? Cek di Sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Whats New
Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Whats New
Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com