Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Meningkatkan Surplus Neraca Perdagangan Indonesia

Kompas.com - 20/01/2024, 09:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BANK Indonesia memandang positif terus berlanjutnya surplus neraca perdagangan Indonesia. Sesuai rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2023 mencapai 3,31 miliar dollar AS.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada November 2023 sebesar 2,41 miliar dollar AS.

Dengan demikian, total surplus neraca perdagangan Indonesia periode Januari-Desember 2023 mencapai 36,93 miliar dollar AS.

Menurut BI, surplus neraca perdagangan Indonesia yang berlanjut ini merupakan salah satu indikator ketahanan eksternal ekonomi Indonesia (bi.go.id, 15/1/2024)

Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2023, sebagian besar disumbang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang mencatat surplus sebesar 5,20 miliar dollar AS, meningkat dibanding capaian November sebesar 4,62 miliar dollar AS.

Adapun komoditas yang menyumbang surplus neraca perdagangan nonmigas Indonesia terutama ditopang oleh komoditads yang berbasis sumberdaya alam seperti batu bara dan bijih logam.

Komoditas lain adalah produk industri manufaktur, mesin, dan peralatan mekanik.

Sementara jika dilihat dari negara tujuan masih tetap ada tiga negara tujuan ekspor terbesar Indonesia, yaitu Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan India.

Penulis sepakat dengan BI bahwa surplus neraca perdagangan merupakan salah satu indikator ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Indonesia mampu bertahan di tengah gejolak eksternal yang memengaruhi perekonomian global seperti perang Ukraina-Rusia serta perang Israel-Palestina yang belum juga ada tanda-tanda berakhir.

Surplus neraca perdagangan juga dibutuhkan untuk menambah cadangan devisa, salah satu indikator kinerja perekonomian negara.

Upaya meningkatkan

Meski surplus neraca perdagangan Indonesia terus berlanjut, namun perlu dilakukan upaya lain untuk terus meningkatkannya, di samping upaya yang sudah ada.

Pertama, menganekaragamkan (melakukan diversifikasi) tujuan ekspor Indonesia. Seperti ditulis di depan bahwa tujuan ekspor Indonesia yang terbesar adalah AS, Tiongkok, dan India.

Perlu dilakukan upaya untuk menambah tujuan ekspor Indonesia ke negara-negara lain, misalnya yang potensial ke negara-negara Timur Tengah.

Indonesia tentu tidak akan kesulitan merambah ke pasar Timur Tengah karena kesamaan selera dan budaya. Indonesia maupun negara-negara Timur Tengah merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com