Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Food Estate Gagal, Rusak Lingkungan, Rugi Kita

Kompas.com - 21/01/2024, 19:59 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan bahwa proyek pangan Presiden Jokowi, Food Estate, telah gagal.

Food Estate merupakan proyek yang digencarkan oleh Presiden Jokowi, sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan.

“Jangan misalnya seperti Food Estate yang gagal dan merusak lingkungan, yang benar aja, rugi dong kita,” kata Mahfud saat acara Debat ke-4 Cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

Baca juga: Daftar Janji Muhaimin, Gibran, dan Mahfud MD di Bidang Ekonomi

Mahfud mengatakan pihaknya mendorong pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hal yang diwariskan leluhur.

“Kami akan gunakan 4 tolak ukur itu, tapi kami tidak melihat apa yang diperlukan ini untuk menjadi kelestarian alam kita, maka kita punya program petani, bangga bertani, di laut jaya, nelayan sejahtera,” kata dia.

Dia mengatakan, ada tiga hal yang akan menentukan masa depan Indonesia, yakni tuhan, manusia, dan alam. Dia menjelaskan, indonesia sudah biasa melakukan langkah-langkah perlindungan lingkungan agar lestrari.

Baca juga: Mahfud Sebut Banyak BUMN Korupsi dan Kolaps, Ini Respons Stafsus Erick Thohir

Sumber Daya Alam (SDA) juga harus dikelola dan digunakan untuk kemakmuran rakyat.

“Sumber daya alam kita kaya, tapi pangan belum berdaulat, lahan pertanian masih sedikit tapi subsidi pupuk makin besar, dan nilainya tiap tahun naik,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membantah program lumbung pangan atau Food Estate telah gagal. Amran menuturkan, proyek lumbung pangan itu membutuhkan banyak waktu dan proses agar bisa optimal.

Baca juga: Mahfud MD Setuju Lanjutkan IKN, Asal Pendanaan Mayoritas dari Investor

Dia bilang bisa saja pada proses penanaman pertama hasilnya belum optimal namun seiring berjalannya waktu bisa berhasil.

"Kalau pertanian itu enggak bisa sekaligus, kalau yang tahun pertama biasa produksinya rendah, tahun kedua sedang, tahun ketiga sudah tinggi karena harus ada penyesuaian kondisi di lapangan, kondisi tanah, unsur hara tanah bagaimana, bagaimana PH-nya harus dicek. Apakah butuh dolomit atau sudah tidak butuh lagi, ini harus dicek detail," ujar Mentan Amran kepada media saat ditemui di kantornya, Senin (20/11/2023).

Dia mengklaim ada banyak program Food Estate yang berhasil di antaranya Food Estate Kalimantan Selatan dan Food Estate di Sumatera Selatan. Mentan juga meyebut Food Estate Humbahas di Sumatera Utara sudah berhasil dan akan terus dikembangkan lebih luas lagi.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Target Rasio Pajak Gibran Tidak Masuk Akal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com