Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengenalan Pola Jadi Kunci Miliarder Sukses Miliarder Michael Rubin Kembangkan Bisnis

Kompas.com - 22/01/2024, 16:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang miliarder bernama Michael Rubin menuturkan pengenalan dan belajar dari pola akan membantu seseorang mengambil keputusan di masa depan.

CEO perusahaan ritel olahraga Fanatics ini mengungkapkan, sebagian besar keberhasilannya membangun perusahaannya tersebut adalah karena pengenalan pola.

Sebagai gambaran, Michael telah mengumpulkan kekayaan bersih senilai 11,5 miliar dollar AS. Nilai tersebut setara Rp 179,84 triliun pada kurs Rp 15.639 per dollar AS.

Sementara, Fanatics telah bernilai sekitar 31 miliar dollar AS setelah putaran penggalangan dana pada 2022.

Baca juga: Siapa Miliarder Tertua dalam Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia?

Menurut Michael, semua kekayaan yang dimilikinya merupakan hasil dari pengenalan pola.

"Ini adalah keterampilan yang sangat penting dalam bisnis, karena menurut saya ini dapat memprediksi masa depan,” kata dia dikutip dari CNBC, Senin (22/1/2024).

Sebagai contoh, ia menjelaskan, pengenalan pola juga dapat dilakukan pada proses rekrutmen karyawan. Ini penting untuk mengumpulkan data selain dari CV dan wawancara kerja.

"Jika saya menyukai mereka, segera setelah mereka pergi, saya keluar dan mulai menelepon orang-orang yang saya kenal memiliki kesamaan untuk mengenali polanya," imbuh dia.

Baca juga: Jacqueline Mars, Wanita yang Jadi Miliarder berkat Bisnis Permen dan Cokelat

Menurut Michael, dalam kantor seorang karyawan kadang dapat menunjukkan kerja yang baik di hadapan bosnya, tetapi tidak disukai rekan sejawatnya.

Di satu sisi, ada juga pegawai yang terlihat meremehkan pekerjaan, tetapi ternyata memiliki kinerja cemerlang.

“Pengenalan pola adalah segalanya. Saya menggunakannya dalam segala hal yang saya lakukan. Anda harus mengenali pola dalam segala hal yang Anda lakukan,” terang dia.

Pada dasarnya, otak manusia terus-menerus memproses pola. Ini membantu seseorang memahami informasi, bahasa, dan bahkan imajinasi.

Mengandalkan keterampilan ini untuk menghindari potensi konflik dan akibat negatif dapat membantu seseorang berpikir lebih kritis.

Baca juga: Kisah Sukses Mi Udon Takaya Awata, Jadi Miliarder Usai Drop Out Kuliah


Tak hanya Michael, jutawan investasi Warren Buffett juga mengamini pentingnya ketrampilan ini.

Sementara itu, seorang pelatih kepemimpinan Ganes Kesari menerangkan, mengidentifikasi pola adalah seni dan sains.

"Pertama tentukan tujuan bisnis dan tantangan yang harus dipecahkan. Kemudian, datanglah sumber data. Kumpulkan beragam kumpulan data dan terapkan alat statistik atau analisis canggih, seperti algoritma AI, untuk memproses data ini," terang dia.

Setelah itu, penting untuk meminta seorang ahli memastikan pola-pola tersebut bukan sekadar kebetulan, tetapi merupakan wawasan berguna yang dapat ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com