Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Sindir "Food Estate": Menanam Singkong, Panennya Jagung

Kompas.com - 22/01/2024, 13:34 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD kembali mengkritik program food estate yang menurut dia gagal.

Melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter), Mahfud mengungkapkan, program food estate besutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah proyek yang ajaib lantaran bibit yang ditanam tidak sesuai dengan hasil panennya.

Indonesia hebat seperti kolam susu. Lah, menanam jutaan hektar singkong untuk food estate yang tumbuh jagung. Menanam singkong, panen jagung. Ajaib. Itu terjadi di Gunung Mas,” tulis Mahfud dikutip Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Bantah Paslon Lain, Gibran Sebut Ada Food Estate Berhasil di Gunung Mas Kalimantan Tengah

Eh ternyata jagungnya pun ditanam dengan goody bag sebab di tanah bergambut Gunung Mas tak mungkin tumbuh jagung," sambungnya.

https://twitter.com/mohmahfudmd/status/1749227353077850595

Cuitan itu pun mendapat balasan dari calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Ganjar meminta Mahfud untuk memberikan penjelasan yang detail beserta data-datanya.

Kasih paham dan kasih data ya Prof,” tulis Ganjar dalam kolom komentar unggahan itu.

Pada debat yang berlangsung tadi malam di Senayan JCC, Mahfud juga menyinggung hal yang sama.

Baca juga: Mahfud MD: Food Estate Gagal, Rusak Lingkungan, Rugi Kita

“Jangan misalnya seperti Food Estate yang gagal dan merusak lingkungan, yang benar aja, rugi dong kita,” kata Mahfud saat acara Debat kedua Cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

Mahfud mengatakan, pihaknya mendorong pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hal yang diwariskan leluhur.

"Kami akan gunakan empat tolak ukur itu, tapi kami tidak melihat apa yang diperlukan ini untuk menjadi kelestarian alam kita, maka kita punya program petani, bangga bertani, di laut jaya, nelayan sejahtera,” kata dia.

Baca juga: Cak Imin: Food Estate Rugikan Petani dan Masyarakat, Harus Dihentikan

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga pernah membantah ihwal penggunaan polybag di food estate Kalimantan Tengah.

Menurut Mentan, penggunaan pot hanya dilakukan pada benih percobaan agar mengetahui kondisi iklim dan seberapa besar pertumbuhan jagung yang akan ditanam.

Itu pun hanya beberapa pot karena benih yang lain tetap menggunakan media tanah secara langsung.

"Itu untuk percobaan saja agar kita mengetahui kondisi iklim dan benih yang akan ditanam, dan itu yang diambil gambarnya. Tolong diubah mindset-nya, ubah karakternya agar negara yang saya cintai ini bisa menjadi superpower. Jangan diisi dengan orang-orang pecundang yang suka fitnah," kata Amran dalam keterangannya, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: [POPULER MONEY] Harta Keluarga Tahir Susut Rp 1,1 Triliun | Mahfud MD: Food Estate Gagal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com