JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membantah tudingan yang menyebut adanya tanaman jagung dengan media tanam pot atau polybag dalam program food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, ada video yang ramai di media sosial yang menarasikan program food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah menanam jagung bukan di tanah, namun menggunakan polybag.
Dia pun meminta hal itu dibuktikan dengan mendatangi lokasi secara langsung.
Baca juga: Food Estate Jadi Sorotan, TKN Prabowo-Gibran: Mau Tanam di Mana Lagi?
"Ada informasi katanya jagung ditanam di pot. Saya minta coba tunjukkan potnya, katanya ada yang pakai pot di sebelah mana itu," ujar Mentan dalam keterangannya, Jumat (22/12/2023).
Menurut Mentan, penggunaan pot hanya dilakukan pada benih percobaan agar mengetahui kondisi iklim dan seberapa besar pertumbuhan jagung yang akan ditanam.
Itu pun hanya beberapa pot saja karena benih yang lain tetap menggunakan media tanah secara langsung.
"Itu untuk percobaan saja agar kita mengetahui kondisi iklim dan benih yang akan ditanam. Dan itu yang diambil gambarnya. Tolong diubah mindsetnya, ubah karakternya agar negara yang saya cintai ini bisa menjadi super power. Jangan diisi dengan orang-orang pecundang yang suka fitnah," katanya.
Baca juga: Menyoal Contract Farming Solusi Pengganti Food Estate ala Anies Baswedan
Diketahui sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) fokus mengembangkan jagung pada lahan food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Amran mengklaim kolaborasi kedua lembaga ini cukup gesit karena jagung yang di tanam di sana sudah tumbuh setinggi orang dewasa.