Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inpres Air Minum dan Sanitasi Bakal Segera Terbit, PUPR: Februari Insya Allah

Kompas.com - 25/01/2024, 07:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Instruksi Presiden (Inpres) mengenai air minum dan sanitasi bakal diperkirakan akan terbit pada Februari mendatang.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengatakan, untuk memastikan Inpres air minum dan sanitasi terbit dalam waktu dekat, pihaknya terus mendorong percepatan prosesnya.

Adapun saat ini aturan tersebut sedang diproses oleh Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) sebelum nantinya ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Arah Baru Tata Kelola Sektor Air Minum

"Saya harus mengecek teman-teman di Setneg. Nanti kita siapkan bulan ini atau paling Februari lah insya Allah," ujarnya saat ditemui di Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Jika penerbitan Inpres air minum dan sanitasi sesuai dengan target tersebut, maka dapat dipastikan pelaksanaan aturan ini dilakukan pada 2024.

"Presiden tinggal mentandatangani, kita menyiapkan pelaksanaannya di 2024," kata dia.

Baca juga: Masalah Sanitasi Perlu Jadi Perhatian Bersama

 


Sebagai informasi, inpres air minum dan sanitasi sangat diperlukan untuk mempercepat capaian penyediaan air minum bagi masyarakat. Pasalnya saat ini, capaian air minum layak baru mencapai 91,08 persen sementara capaian akses air minum aman juga masih 11,8 persen.

Kemudian, laju pertumbuhan akses air minum layak hanya 1 persen tahun. Sedangkan pertumbuhan akses perpipaan tidak sampai 1 persen selama 5 tahun terakhir.

Nantinya, Ditjen Cipta Karya akan mengumpulkan data-data di masing-masing daerah yang belum ada sambungan rumah (SR) nya.

"Saya memang harus mendorong untuk percepatan air minum ini. Karena kan kita sudah membangun tetapi daerah kan yang seharusnya menyediakan SR-nya. Nah SR ini ternyata masih banyak yang belum disiapkan, jadi saya mendorong Bappenas," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com