Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Dukung Jokowi Naikkan Anggaran Bansos di 2024, Ini Alasannya

Kompas.com - 02/02/2024, 06:26 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan bansos dari pemerintah saat ini menjadi penting untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang mulai menurun.

"Saya kira itu sudah menjadi (masalah) kenegaraan dan ini mungkin menjadi suatu hal yang harus menjadi perhatian sehingga bansos selalu digulirkan, ya tujuannya untuk bisa meningkatkan daya beli," kata Shinta di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (2/2/2024).

Dia menambahkan bahwa daya beli masyarakat yang turun juga dipengaruhi oleh inflasi yang tinggi. Untuk itu, ia menilai bansos menjadi penting untuk menjaga kemampuan belanja masyarakat.

Apalagi, menurut Shinta, saat ini sudah banyak masyarakat dari kalangan menengah yang mulai menggunakan tabungan mereka untuk membeli barang-barang pokok.

Baca juga: Airlangga Bilang, Seluruh Bansos Pakai Anggaran dan Data dari Kemensos

Namun, Shinta menekankan bahwa menurunnya daya beli masyarakat bukan kondisi sesaat yang dapat diatasi dengan bansos. Pemerintah, kata dia, perlu melihat faktor-faktor lain yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun, seperti faktor pekerjaan dan pengangguran.

Faktor-faktor itu, lanjut dia, berpengaruh terhadap kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tak hanya itu, Shinta mengatakan bahwa pemerintah juga harus memperhatikan kesenjangan yang terjadi di kalangan masyarakat kelas menengah Indonesia.

"Pemerintah saya kira perlu memerhatikan hal ini karena kalau kami lihat yang menjadi faktor penting adalah masyarakat kelas menengah Indonesia. Kami melihat kesenjangannya cukup besar," ujar dia.

Baca juga: Penjelasan Sri Mulyani soal Anggaran Bansos yang Naik Pesat di 2024

Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk penyaluran bansos. Pada 2024, anggaran bansos mencapai Rp 493,5 triliun, naik Rp 20,5 triliun dari APBN 2023, yakni Rp 476 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (30/1/2024) mengatakan bahwa bansos adalah salah satu program APBN, yang telah dibahas bersama DPR dan disahkan menjadi Undang-Undang (UU).

Bansos termasuk dalam program perlindungan sosial yang mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 9,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Kartu Sembako untuk 18,7 juta KPM, serta bantuan langsung tunai (BLT) El Nino untuk 18,6 juta KPM.

Selain itu, juga untuk subsidi BBM, listrik, bunga kredit usaha rakyat (KUR), hingga bantuan pangan.

Baca juga: Anggaran Bansos Berpotensi Bengkak Lewati Rp 500 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com