Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KCIC Bantah Whoosh Sepi: Buktinya, Okupansi Pagi Sampai 98 Persen...

Kompas.com - 04/02/2024, 12:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membantah kabar yang menyebutkan perjalanan kereta Whoosh sepi penumpang.

Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengklaim minat masyarakat menggunakan Kereta Cepat Whoosh masih tetap positif sampai saat ini.

Hal ini dibuktikan dari okupansi pada sejumlah jadwal kereta di pagi hari mencapai hingga 98 persen per kereta. Sementara secara keseluruhan, rata-rata okupansi Kereta Cepat Whoosh masih di atas 60 persen.

"Dapat kami sampaikan bahwa sejauh ini okupansi Kereta Cepat Whoosh masih stabil di atas 60 persen dan minat masyarakat menggunakan kereta Whoosh masih tetap positif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: Kabar Whoosh Sepi Penumpang dan Pengurangan Argo Parahyangan

Sejak dioperasikan secara komersial pada 17 Oktober 2023 sampai 1 Februari 2024, Kereta Cepat Whoosh telah beroperasi secara resmi selama 107 hari dengan tiket berbayar.

Dia menyebut, dalam kurun waktu 107 hari itu, terdapat 1.578.099 tiket yang terjual dari total ketersediaan tempat duduk sebanyak 2.286.805.

Berdasarkan data tersebut, maka secara keseluruhan rata-rata okupansi Kereta Cepat Whoosh mencapai 69 persen per hari

"Dari data volume penumpang tersebut KCIC melihat antusias masyarakat sejak awal beroperasi hingga saat ini terus positif," kata Eva.

Baca juga: Jadwal KA Argo Parahyangan Berkurang Drastis, demi Whoosh?

Selain itu, KCIC juga telah menambah jumlah perjalanan kereta Whoosh yang awalnya hanya 14 perjalanan per hari menjadi 40 perjalanan per hari.

Melalui penambahan jumlah perjalanan tersebut kapasitas angkut bertambah dan pilihan jadwal menjadi lebih banyak, sehingga diharapkan dapat terus menarik minta masyarakat untuk menggunakan kereta Whoosh.

KCIC juga berupaya untuk meningkatkan minat masyarakat agar menggunakan transportasi publik khususnya Whoosh, yaitu dengan menerapkan tarif dinamis atau dinamic pricing pada perjalanan kereta Whoosh.

Penerapan Dynamic Pricing atau tarif dinamis sendiri sudah dipublikasikan sejak awal kereta Whoosh resmi berbayar di Oktober 2023. Skema ini sudah dilakukan secara bertahap pada layanan kereta Whoosh sejak Desember 2023, dimana awalnya tarifnya dibedakan antara hari kerja dan akhir pekan.

Dengan skema baru dinamic pricing tersebut maka harga tiket juga lebih beragam, yaitu mulai dari Rp 150.000, Rp 175.000, Rp 200.000, Rp 225.000, hingga Rp 250.000 untuk kelas premium ekonomi tergantung waktu keberangkatan Whoosh.

Baca juga: Jadwal Argo Parahyangan Berkurang Disebut Bisa Untungkan Whoosh, Ini Kata Kementerian BUMN


Sebelumnya, isu Kereta Cepat Whoosh sepi penumpang juga pernah dijelaskan oleh Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (30/1/2024).

Arya mengatakan, naik-turun jumlah penumpang adalah hal yang umum pada transportasi massal, tak terkecuali Whoosh.

Ia menuturkan, jumlah penumpang sangat dipengaruhi oleh waktu keberangkatan di periode sibuk atau tidak. Sehingga terkadang mengalami peningkatan atau penurunan pada waktu-waktu tertentu.

"Kita tunggu saja, mungkin kan sekarang lagi turun. Jangan cuma berapa hari langsung kita satu ini dibilang sepi," ujarnya saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (30/1/2024).

Menurutnya, untuk melihat kepastian sepi atau tidaknya peminat Kereta Cepat Whoosh adalah berdasarkan data per bulannya.

"Karena kan bisa saja jamnya lagi enggak (sibuk), dan berapa banyak penumpang sebulannya, itu kan ada laporan dari KCIC nanti," kata Arya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com