Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Bergerak Tipis di Awal Pekan, Rupiah Terkoreksi

Kompas.com - 05/02/2024, 10:03 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (5/2/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.30 WIB, IHSG berada pada level 7.238,97.

IHSG menguat 0,185 poin atau 0,001 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.238,78.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Menguat, Ini Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSGSHUTTERSTOCK/SHUTTER_O IHSG

Sebanyak 210 saham melaju di zona hijau dan 218 saham di zona merah. Sedangkan 222 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,6 triliun dengan volume 19,2 miliar saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat. Namun, sentimen negatif membayangi pergerakan hari ini, dimana tensi geopolitik dan laporan kasus PHK di dalam negeri.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.175 sampai 7.270,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia bergerak mayoritas di teritori negatif dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,3 persen (51,1 poin) ke posisi 15.482,44, Shanghai Komposit 2,05 persen (56 poin) ke posisi 2.674,07, dan Strait Times turun 1,56 persen (49,7 poin) ke posisi 3.130,07. Sementara itu, Nikkei naik 0,56 persen (200,8 poin) ke level 36.358,8.

Baca juga: Mengakhiri Pekan, IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Rupiah melemah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.24 WIB rupiah berada pada level Rp 15.710 per dollar AS.

Rupiah melemah 50 poin atau 0,32 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.760 per dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com