Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UBS Perkirakan Harga Emas dan Perak Bakal Melesat pada 2024

Kompas.com - 07/02/2024, 05:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - UBS memperkirakan harga emas dan perak akan naik lebih jauh pada tahun 2024 di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga.

“Kami memperkirakan emas akan terdorong lebih tinggi karena pelonggaran The Fed. Hal ini juga terjadi karena dollar AS yang lebih lemah,” kata ahli strategi investasi logam mulia UBS, Joni Teves, dikutip dari CNBC.

Dia memperkirakan harga logam mulia tersebut akan mencapai 2.200 dollar AS yang setara dengan Rp 34,5 juta per ounce (kurs Rp 15.708 per dollar AS) pada akhir tahun ini.

Baca juga: Harga Emas Dunia Turun ke Level Terendah dalam Sebulan

Harga emas cenderung memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga. Ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik dibandingkan dengan investasi alternatif seperti obligasi, yang akan memberikan imbal hasil yang lebih lemah di lingkungan suku bunga rendah.

Pada gilirannya, suku bunga yang lebih rendah melemahkan dolar, membuat emas lebih murah bagi pembeli internasional, sehingga meningkatkan permintaan.

Meskipun masih banyak ketidakpastian mengenai waktu dan tingkat penurunan suku bunga, UBS tetap mempertahankan ekspektasinya terhadap Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakannya.

Pekan lalu, The Fed mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Januari, selain menghilangkan harapan penurunan suku bunga pada bulan Maret.

Daya tarik emas batangan sebagai aset safe haven telah meningkat sejak perang Israel dengan Hamas dimulai pada 7 Oktober tahun lalu, yang berkontribusi pada harga emas yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 2.100 per ounce bulan lalu.

“Kami yakin investor akan mulai menambah alokasi pada emas dalam kondisi ketika terdapat banyak ketidakpastian makro dan risiko geopolitik,” kata Teves.

Baca juga: BSI Ajak Anak Muda Investasi Emas


Dia bilang, prospek bagi perak juga akan bersinar tahun ini. Tapi, perak bukan merupakan tempat berlindung yang aman jika dikaitkan dengan faktor geopolitik dibandingkan dengan emas. Namun keadaan bisa berbalik menguntungkan ketika The Fed melakukan pelonggaran kebijakan.

“Dalam skenario di mana The Fed melakukan pelonggaran, kami pikir perak dapat memberikan kinerja yang sangat baik,” ujarnya.

“Bahkan bisa mengungguli pergerakan emas,” kata Teves.

“Jadi masih banyak yang harus dilakukan dan saya pikir langkah ini bisa sangat dramatis,” tambahnya.

Kinerja perak terkait erat dengan kesehatan perekonomian secara keseluruhan karena penerapannya yang luas di industri. Logam mulia ini umumnya digunakan dalam pembuatan mobil, panel surya, perhiasan, dan elektronik.

Emas terakhir diperdagangkan pada harga 2.052 dollar AS per ons, sedangkan perak dihargai 22,69 dollar AS per ons.

Baca juga: Harga Emas dan Perak Diproyeksikan Tumbuh sampai Akhir Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com