Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bapanas: Beras Hari Ini Cukup, kalau Tak Percaya, Main Saja ke Pasar...

Kompas.com - 13/02/2024, 10:40 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa beras di pasaran tidak langka dan stoknya cukup. 

Dia menyebutkan, saat ini stok beras dalam cadangan beras pemerintah (CBP) aman di angka 1,3 juta ton beras. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan masuknya beras impor di Tanjung Priok yang ditargetkan 200.000 ton secara bertahap.

“Jadi beras itu ada, pemerintah siapkan cadangan pangan pemerintah sekarang 1,3 juta ton. Kita juga masih bongkar. Buktinya di Pasar Induk Cipinang ada di atas 30.000 ton dan akan terus bertambah,” ujar Arief saat ditemui media di Pusat Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Bantuan Pangan Beras 10 Kg Disalurkan Lagi Usai Pemilu, Catat Tanggalnya

“Beras hari ini cukup, buktinya kalau enggak percaya main saja ke pasar, di rumah tangga, di rumah bapak ibu semua pasti ada beras, enggak ada yang enggak ada beras,” sambungnya.

Walau demikian, Arief tak menampik kondisi produksi beras di Tanah Air sedang merosot. Hal itu lantaran adanya efek kemarau panjang El Nino yang membuat petani gagal panen. Namun, kondisi itu tak membuat pemerintah diam.

Untuk mengisi stok ketersediaan beras, pemerintah telah mengadakan importasi beras yang dalam waktu dekat ini akan masuk sebanyak 500.000 ton beras. “Jadi saya tegaskan hari ini, stok pemerintah cukup yah,” tegas Arief.

Sementara ihwal kosongnya stok beras di ritel modern, Arief tak menampiknya. Dia bilang ritel sendiri memang mendapat jatah beras dari pemerintah hanya sedikit.

“Karena ritel itu kan untuk beli beras (pemerintah) yang 5 kilogram atau lebih. Tapi kalau belinya 10 ton, 5 ton bukan ritel namanya, nah belinya di pasar Induk beras,” kata Arief.

Baca juga: Beli Beras di Ritel Dibatasi Maksimal 2 Pak Per 5 Kilogram

Walau demikian dia menjamin harga beras tak akan kosong lagi di ritel modern mulai pekan ini.

Hal itu lantaran pemerintah akan mengguyur beras ke ritel modern yakni beras SPHP akan dilepas ke ritel selama sebulan ini sebanyak 250.000 ton. Kemudian, untuk beras komersial sudah disiapkan hingga 200.000 ton yang akan direncanakan disalurkan secara bertahap.

“ Iya, (ritel tak akan kosong) karena SPHP nanti akan disalurkan oleh Bulog dan beras komersial akan dikerjakan oleh Food Station,” ujar Arief.

Hanya saja, khusus untuk pembelian beras di ritel akan dibatasi, yakni 2 pak kemasan 5 kilogram per konsumen. Hal itu agar semua masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan beras sesuai dengan harga eceren tertinggi (HET), yakni Rp 10.900 per kilogram.

“Ini kalau enggak dibatasi, di saat harga beras tinggi kayak gini nanti semua orang jadinya memborong beras kan. Makanya biar rata, kita batasi 1 konsumen bisa beli beras 2 pack dengan masing-masing-masing ukuran 5 kilogram,” jelas Arief.

Baca juga: Soal Harga Beras Mahal, Erick Thohir: Terjadi di Seluruh Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Whats New
Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com