Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Bicara soal Pilpres Satu atau Dua Putaran, Mana Lebih Baik?

Kompas.com - 14/02/2024, 16:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia usaha buka suara terkait harapannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang tengah berlangsung. Pengusaha juga memberikan pandangan jika pilpres ini berjalan satu ataupun dua putaran.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pengusaha tidak mempermasalahkan satu atau pun dua putaran pelaksanaan pilpres 2024.

Sebab menurutnya, hal yang paling penting adalah kelancaran penyelenggaraan, kredibilitas, kepercayaan proses pemilihan dan penerimaan hasil pemilu di masyarakat.

Baca juga: Erick Thohir: Pemilu 2024 Beri Stabilitas bagi Dunia Usaha

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta W Kamdani di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Kamis (15/6/2023). KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta W Kamdani di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

"Kalau elemen ini bisa diciptakan, persepsi uncertainty (ketidakpastian) tinggi yang ada di pasar saat ini akan lebih cepat dipulihkan dan pemulihan kinerja ekonomi sektor riil juga bisa dimaksimalkan dengan lebih cepat," kata Shinta pada Kontan.co.id, Rabu (14/2/2024). 

Shinta mengatakan, baik satu maupun dua putaran keduanya memiliki dampak yang hampir sama.

Jika satu putaran pemulihan persepsi pasar bisa lebih cepat dan pertumbuhan ekonomi di sektor riil bisa dipacu lebih panjang. Namun di saat yang sama, potensi pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi yang bisa digenjot dari pengeluaran pemilu bisa hilang.

Sebaliknya, jika dua putaran terdapat risiko bahwa persepsi ketidakpastian pelaku pasar akan lebih lama bahkan sampai kuartal ketiga. Sehingga ada dampak perlambatan ekonomi di sektor riil, khususnya pada ekspansi investasi dan kinerja usaha.

Baca juga: Zulhas Yakin Pemilu 2024 Satu Putaran

Namun, dengan pilpres dua putaran ada potensi pengeluaran anggaran pemilu bisa menjadi lebih banyak dan faktor ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dari sisi konsumsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com