Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Tepung Aren Diuji Jadi Bahan Co-firing PLTU Indramayu

Kompas.com - 17/02/2024, 15:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

CIAMIS, KOMPAS.com - Limbah tepung aren diuji coba untuk co-firing PLTU Indramayu. Serbuk limbah ini masuk dalam biomassa yang bisa digunakan untuk mendorong pembakaran batu bara di PLTU jadi "lebih hijau".

Limbah tepung atau serbuk aren ini dihasilkan di Dusun Sarayuda, Desa Kertaharja. Di desa ini,  terdapat belasan pabrik pengolahan tepung aren.

Pengolahan tepung aren tersebut menghasilkan limbah yang selama ini ditumpuk begitu saja di area dekat pabrik, hingga tampak menggunung dengan ketinggian lebih dari 10 meter.

Dengan dijadikannya limbah tepung aren ini jadi bahan co-firing PLTU Indramayu, tentunya jadi win-win solution bagi warga wilayah tersebut serta PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) yang bertugas menyediakan energi primer untuk pembangkit PLN.

Dengan kerja sama tersebut, dilakukan pengiriman perdana untuk uji bakar limbah tepung aren di Dusun Sarayuda, Desa Kertaharja, Cijeungjing, Ciamis pada Senin (12/2/2024) lalu.

Baca juga: Fokus Green Energy, SIG Tingkatkan Penggunaan Biomassa Menjadi 2,7 Juta Ton

Dalam acara tersebut dihadiri Camat Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Iyus Sunardi. Kemudian Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko; Staf Khusus KSAD, Brigjen TNI Amping Bujasar Tangdilintin.

Kemudian, perwakilan dari PLN Nusantara Power, Wahyu Alghifari Puspito; Perwakilan dari PT Pondok Hijau Energi, Muspika Cijeungjing, dan tamu undangan lainnya.

""Pengolahan tepung aren di sini sudah puluhan tahun. Upaya dari berbagai pihak dan stakeholder untuk menangani persoalan limbah aren selama ini belum maksimal. Semoga co-firing ini menjadi solusi penanganan limbah pengolahan tepung aren yang sudah jadi persoalan selama puluhan tahun," kata Iyus melalui keterangan pers, Sabtu (17/2/2024).

Menurutnya, ada hal lain yang tak kalah penting, yakni adanya aktivitas ekonomi tambahan yang melibatkan masyarakat dan UMKM serta kontribusi pada pengurangan emisi.
"Jika masyarakat diberdayakan, ada perputaran ekonomi rakyat di pedesaan sekaligus turut mencegah pemanasan global, semoga program ini akan sustain," ucap Iyus.

Baca juga: OASA Garap Peluang Usaha Biomassa dan Bio-CNG di Blora, Nilai Investasinya Lebih dari 1,5 Triliun

Sementara Staf Khusus KSAD, Brigjen TNI Amping Bujasar Tangdilintin menegaskan semua pihak harus bahu membahu untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) yang sudah dicanangkan Pemerintah.

Salah satu cara yang paling efektif, kata dia, adalah co-firing PLTU yang dilakukan PLN dengan memanfaatkan energi terbarukan biomassa.

"Pemanfaatan serbuk limbah pengolahan tepung aren juga sebagai bukti jika program co-firing biomassa tidak membabat hutan justru jadi salah satu solusi dalam menangani pencemaran lingkungan dari limbah," katanya.

Sementara Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko menjelaskan, uji bakar adalah fase awal sebelum dilakukan implementasi co-firing di PLTU.

Nantinya, hasil uji bakar akan dianalisa lebih dulu sebelum akhirnya diputuskan apakah serbuk limbah pengolahan tepung aren bisa digunakan langsung atau perlu diolah lebih lanjut untuk implementasi cofiring PLTU.

Baca juga: ADB Bakal Biayai Percepatan Pensiun Dini PLTU di Indonesia

Pemanfaatan lahan kritis

Sebagai informasi, PLN EPI saat ini memanfaatkan lahan kritis untuk penanaman pakan ternak dan sumber biomassa.

Selain itu, PLN EPI juga sedang mengembangkan program Socio Tropical Agriculture-waste Biomassa atau STAB yang memanfaatkan limbah pertanian dan perkebunan seperti limbah padi, limbah bagasse tebu, limbah sagu termasuk limbah aren.

Program STAB diluncurkan bersama Kemenko Marves pada COP 28 di Dubai akhir tahun lalu.

"Dalam perjalannya, kami melihat adanya mukzijat dari sumber biomassa untuk cofiring PLTU yang berasal dari penanaman lahan kritis dan juga pemanfaatan limbah pertanian dan perkebunan karena memiliki banyak dampak positif dari sisi lingkungan, penciptaan lapangan kerja dan ekonomi kerakyatan baru di pedesaan sekaligus sebagai sumber energi terbarukan baseload karena digunakan bersamaan di PLTU," kata Antonius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com