Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Kemitraan, Unilever Teken Kerja Sama dengan GP Ansor

Kompas.com - 17/02/2024, 14:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor meneken kerja sama pada Jumat (16/2/2024) lalu.

Dalam acara penandatanganan kerja sama, hadir pula Nurdiana Darus, Wahyu Hidayat, dan Mirza Roesli sebagai perwakilan dari Unilever. Serta, Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin didampingi Gus Rifqi Al-Mubarok dan Mabrur L Banuna.

Direktur Human Resources PT Unilever Indonesia Tbk Willy Saelan mengatakan, kerja sama dengan GP Ansor ini akan semakin memberikan efek positif kepada bangsa.

Ia menilai, Ansor dengan kader yang banyak dan militan telah membuktikan banyak berkiprah terhadap negeri. Dengan kerja sama ini, diharapkan pengembangan generasi muda yang memiliki keimanan, ketakwaan sekaligus berdaya secara ekonomi akan bisa terwujud.

”Lewat kerja sama dengan Ansor ini membuat kemitraan kami menjadi lebih luas. Ansor adalah menjadi ujung tombak perubahan bangsa ke depan. Semoga kerja sama ini membawa banyak kebaikan, keberkahan dan kemaslahatan,” kata Willy melalui keterangannya, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Imbas Boikot, Penjualan Unilever di Indonesia Turun 15 Persen

Transformasi model bisnis dalam 5 tahun

Sementara Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan, kerja sama ini bukan rangkaian formalitas semata, akan tetapi juga merupakan salah satu upaya transformasi model bisnis kedua pihak selama lima tahun ke depan.

“Ini bukan semata-mata formalitas, tapi ini memang punya agenda selama lima tahun ke depan. Selain transformasi teknologi, juga transformasi sumber daya manusia, dan pengembangan transformasi model bisnis,” kata Addin.

Menurutnya, transformasi model bisnis yang nantinya dilakukan terinci dalam dua bentuk.

Pertama adalah usaha-usaha yang bersifat individu. Kedua, adalah model korporasi.

Dua model bisnis ini diperuntukkan untuk kesejahteraan, pertumbuhan dan kemandirian ekonomi kader dan organisasi.

Baca juga: Laba Bersih Turun 10,4 Persen, Bos Unilever: Kami Terdampak Sentimen Konsumen Negatif...

Addin menambahkan, pilihan Unilever sangat tepat menggadeng Ansor karena Ansor berisi anak muda dan sangat potensial dalam pengembangan usaha kedua belah pihak. Sekaligus, antara Ansor dan Unilever dapat menghasilkan hal produktif lainnya.

“Kegiatan sosial, seperti posko mudik nanti sahabat-sahabat Banser akan
bersama dengan Unilever. Termasuk juga pelatihan dan pendidikan untuk
mengembangkan sumber daya ekonomi sahabat Ansor,” lanjutnya.

Baca juga: Unilever Bakal Ubah Model Operasional Bisnis pada 2024, Seperti Apa?

Unilever di Indonesia

Sebagai informasi, Unilever sebagai perusahaan produsen beragam produk rumah tangga melaporkan kuartal IV 2023 menjadi masa yang sulit imbas boikot terhadap perusahaan terkait perang di Timur Tengah.

Perusahaan pemilik merek seperti Vaseline, Dove, dan Rexona tersebut mengatakan penjualan di Indonesia turun 15 persen dalam kuartal terakhir 2023.

Penjualan Unilever di Indonesia terdampak karena masyarakat menghindari merek perusahaan multinasional sebagai respons atas situasi geopolitik di Timur Tengah.

“Di Indonesia, kami melihat penurunan sebesar dua digit pada kuartal keempat karena penjualan beberapa perusahaan multinasional terkena dampak kampanye konsumen yang terfokus secara geopolitik,” kata CEO Unilever Hein Schumacher dikutip dari CNN, Sabtu (10/2/2024) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com