Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Ekonomi Sosialis: Definisi, Ciri, Kelebihan, dan Contoh Negara

Kompas.com - 18/02/2024, 21:10 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sistem ekonomi sosialis adalah sistem di mana produksi, distribusi, dan pertukaran barang dan jasa banyak diatur oleh negara atau masyarakat secara kolektif, bukan oleh pemilik modal swasta.

Prinsip utama dari sistem ekonomi sosialis adalah kepemilikan kolektif atas sumber daya alam dan alat produksi serta pengaturan ekonomi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial dan mengurangi kesenjangan sosial.

Mengutip laman Investopedia, sistem ekonomi sosialis bergantung pada pemerintah atau koperasi pekerja untuk menggerakkan produksi dan distribusi.

Konsumsi diatur, namun sebagian masih diserahkan kepada individu. Negara menentukan bagaimana sumber daya utama digunakan dan mengenakan pajak atas kekayaan untuk upaya redistribusi.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Sistem Ekonomi Tradisional?

Pemikir ekonomi sosialis menganggap banyak aktivitas ekonomi swasta tidak rasional, dan tidak menguntungkan bagi mereka yang tidak memiliki modal atau faktor produksi.

Namun, Marx melihat bahwa kapitalisme penuh dengan kontradiksi, konflik kelas, dan persaingan yang merusak diri sendiri. Akibatnya, ia melihat sosialisme sebagai fase logis berikutnya dari ekonomi politik manusia.

Ciri sistem ekonomi sosialis

Sistem ekonomi sosialis memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari sistem ekonomi lainnya, seperti kapitalisme atau sistem ekonomi campuran.

Berikut adalah beberapa ciri sistem ekonomi sosialis:

1. Kepemilikan kolektif

Salah satu ciri sistem ekonomi sosialis adalah kepemilikan kolektif atas sumber daya alam, alat produksi, dan kekayaan ekonomi.

Ini berarti bahwa barang produksi utama seperti tanah, pabrik, dan sumber daya alam dimiliki oleh negara atau oleh masyarakat secara kolektif, bukan oleh individu atau perusahaan swasta.

2. Perencanaan sentral

Dalam sistem ekonomi sosialis, kegiatan ekonomi direncanakan dan diatur secara sentral oleh pemerintah atau badan-badan yang ditunjuk. Tujuannya adalah untuk memastikan distribusi yang adil dan efisien dari sumber daya serta untuk memenuhi kebutuhan sosial.

3. Distribusi berdasarkan kebutuhan

Distribusi barang dan jasa dalam sistem ekonomi sosialis didasarkan pada prinsip kebutuhan, bukan pada keuntungan atau kemampuan membayar seperti dalam sistem kapitalis.

Hal ini dapat diwujudkan melalui subsidi, harga yang terkendali, atau distribusi langsung oleh negara.

4. Pembatasan kepemilikan swasta

Ciri sistem ekonomi sosialis yakni cenderung membatasi kepemilikan swasta dalam industri-industri kunci atau sektor-sektor strategis.

Tujuannya adalah untuk mencegah konsentrasi kekayaan pada segelintir individu atau kelompok, serta untuk mengarahkan sumber daya menuju kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com