Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghitung Uang Saku yang "Pas" untuk Anak Sekolah

Kompas.com - 19/02/2024, 17:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak yang sekolah umumnya diberikan uang saku oleh orangtua untuk memenuhi kebutuhan selama berada di sekolah maupun transportasi.

Kerap muncul pertanyaan terkait cara menghitung berapa banyak uang saku yang pas atau sesuai dengan kebutuhan pelajar.

Perencana keuangan Andy Nugroho mengatakan, apapun jenjang pendidikannya, cara menghitung besaran uang saku yang cukup atau pas relatif sama.

Misalnya, hal tersebut dihitung berdasarkan asumsi anak tidak dibekali makanan dari rumah dan berangkat sendiri menggunakan transportasi umum.

Baca juga: PNS Wajib Militer Dapat Uang Saku dan Gaji

Adapun, kebutuhan lain seperti buku, fotokopi, dan hal lainnya dihitung di luar uang saku.

"Yang agak membedakan biasanya adalah di jenjang pendidikan, pada jenjang yang lebih tinggi, anak cenderung lebih banyak konsumsinya," kata dia kepada Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Ia menjelaskan, komponen uang saku terdiri dari biaya yang pasti (pasti) dan variabel.

Komponen yang pasti misalnya adalah biaya transportasi. Misalnya seorang anak harus naik kendaraan umum dengan ongkos Rp 10.000 per hari atau Rp 220.000 per bulan.

Atau jika anak menggunakan motor sendiri, bisa dianggap biaya BBM sekitar Rp 50.000 per minggu atau Rp 200.000 per bulan.

Sementara itu, variabel tergantung pada jenjang pendidikan anak. Misalnya untuk biaya makanan, orangtua bisa melakukan survei berapa harga rata-rata makanan di sekitar sekolah.

Baca juga: Keuntungan Ikut Kartu Prakerja: Bisa Gratis Kursus dan Dapat Uang Saku

Andy menjabarkan, untuk anak SD misalnya, mungkin sudah cukup dengan uang saku Rp 20.000 per hari atau sekitar Rp 400.000 per bulan.

Dengan tambahan biaya transportasi berupa kendaraan umum, uang saku untuk anak SD dapat berkisar Rp 620.000.

Sementara itu untuk anak SMA, uang saku dapat ditambahkan lagi, tetapi sudah termasuk uang jajan di luar waktu sekolah, misalnya kebutuhan nongkrong waktu akhir pekan. Uang saku utuk anak sekolah mungkin bisaberkisar Rp 30.000 sampai Rp 50.000 per hari.

Andy mengungkapkan, uang saku idealnya diberikan per bulan. Hal ini juga bertujuan agar anak dapat melatih kemampuan mengelola uang secara bijak.

"Hal ini tergantung dari kebutuhan si anak dan kemampuan finansial orangtua serta pengamatan orang tua terkait kecakapan anak mengelola keuangannya," imbuh dia.

Meskipun demikian, ketika kemampuan finansial orangtua terbatas dan anak dinilai belum capat mengelola keuangan, uang sakut dapat diberikan per hari atau mingguan.

Baca juga: Orangtua Harus Tahu, Ajari Anak Menabung Bisa Jadi Pangkal Perilaku Konsumtif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com