Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OIKN Tegaskan Tidak Ada Pembatasan Jumlah Penduduk IKN hanya 2 Juta

Kompas.com - 19/02/2024, 20:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) menegaskan tidak ada pembatasan jumlah penduduk di IKN, Kalimantan Timur menjadi hanya sebanyak 2 juta orang.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, angka 2 juta itu merupakan proyeksi pertumbuhan penduduk di IKN sampai dengan 2045.

Saat ini IKN hanya berisikan warga sekitar dan para pekerja konstruksi, nantinya ketika para Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga warga sekitar datang dan berkeluarga maka jumlah penduduk IKN tentu akan bertambah.

"Jadi bukan untuk dibatasi tapi proyeksi pertumbuhan populasinya," ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Menurutnya, jumlah 2 juta penduduk itu bukan jumlah yang sedikit jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Bekasi.

"2 juta itu bukan sedikit, 2 juta itu Bekasi lho. Bekasi yang orang sering bilang ini planet nih, tapi enggak Bekasi tuh tata surya sendiri lho. Jadi potensinya besar sekali Nusantara itu," ucapnya.

Baca juga: Proyek IKN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Pulau Kalimantan

Dia menegaskan, IKN tidak dibangun hanya untuk ASN tetapi juga warga lokal. Bahkan warga lokal akan diuntungkan dengan pembangunan IKN karena banyak fasilitas-fasilitas penunjang yang dibangun investor.

Misalnya seperti Sekolah Dasar Negeri (SDN) 20 Sepaku Semoi di Kalimantan Timur yang direvitalisasi oleh Yayasan Pendidikan Astra. Sekolah yang akan menjadi SDN percontohan di IKN ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Kalau enggak ada IKN, I bet belum tentu Astra itu mau datang untuk merevitalisasi sekolah itu," kata dia.

"IKN salah satu prinsipnya itu harus menjadi inklusif. Jadi bukan sebuah kota hanya untuk orang-orang yang datang dari pindah dari ibu kota atau inklusif tapi mengengage juga para warga setempat," tegasnya.

Baca juga: Ada Pemilu dan IKN, BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 5,5 Persen


Kepala OIKN Bambang Susantono sebelumnya mengatakan, jumlah penghuni tetap di IKN Nusantara tidak akan lebih dari dua juta penduduk pada 2024 mendatang.

Bambang menyebutkan, pembatasan penduduk diperlukan untuk menghindari kelebihan kapasitas seperti di kota-kota besar Indonesia.

"Kita tidak mau mengulangi apa yang terjadi di kota-kota Indonesia yang overcapacity, over dari kapasitas lingkungan dan sumber daya yang ada untuk memenuhi hidup yang baik," ujarnya dalam Seminar Masa Depan Pasca IKN yang ditayangkan dalam kanal YouTube Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: BEI Targetkan 2 Juta Investor Baru Tahun Depan, Begini Strateginya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com