10 Ciri-ciri Pasar Oligopoli

KOMPAS.com - Ada beberapa ciri ciri pasar oligopoli. Pasar oligopoli adalah salah satu bentuk struktur pasar di mana pasar didominasi oleh beberapa penjual besar yang saling bersaing namun memiliki kemampuan signifikan untuk memengaruhi harga dan kondisi pasar.

Pasar oligopoli memiliki sedikit penjual yang mengendalikan mayoritas penawaran barang atau jasa dalam industri tertentu. Meskipun ada lebih dari satu penjual, kekuatan pasar tetap terpusat pada beberapa penjual besar.

Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dalam pasar oligopoli sering memiliki perbedaan kualitas, merek, atau fitur lainnya. Hal ini memungkinkan penjual untuk membedakan produk mereka, tetapi juga dapat menyebabkan persaingan yang intens.

Pasar ini juga memiliki hambatan masuk yang tinggi bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalamnya. Ini bisa berupa biaya produksi tinggi, regulasi yang ketat, atau kontrol terhadap sumber daya yang penting.

Baca juga: 7 Contoh Pasar Oligopoli di Indonesia

Ciri ciri pasar oligopoli

Berikut ini setidaknya 10 ciri ciri pasar oligopoli:

1. Segelintir penjual

Ciri ciri pasar oligopoli adalah memiliki sedikit penjual yang mendominasi mayoritas pasar. Meskipun jumlah penjual lebih dari satu, mereka menguasai sebagian besar pangsa pasar.

2. Produk diferensiasi

Perusahaan dalam pasar oligopoli seringkali menawarkan produk yang berbeda atau memiliki diferensiasi yang signifikan, baik dalam merek, kualitas, atau fitur produk.

3. Hambatan masuk

Ciri ciri pasar oligopoli adalah hambatan masuk yang sulit. Terdapat hambatan yang signifikan bagi perusahaan baru untuk masuk ke pasar oligopoli, seperti biaya tinggi untuk memulai atau regulasi yang rumit.

4. Kecenderungan kartel

Perusahaan dalam pasar oligopoli dapat memiliki kepentingan untuk berkolusi atau bekerja sama dalam menetapkan harga atau output. Ini bisa berdampak negatif pada persaingan dan harga.

5. Ketidakpastian persaingan

Perusahaan dalam pasar oligopoli tidak selalu yakin tentang bagaimana pesaing akan merespons terhadap keputusan mereka, menciptakan ketidakpastian dalam strategi bisnis.