Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Justru Menguat

Kompas.com - 22/02/2024, 17:06 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada Kamis (22/2/2024). Hal ini berbeda dengan rupiah yang menguat pada penutupan perdagangan pasar spot.

IHSG ditutup pada level 7.339,63 atau turun 9,3 poin (0,13 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.349,02.

Mengutip RTI, sebanyak 297 saham melaju di zona hijau dan 218 saham di zona merah. Sedangkan 256 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 9,2 triliun dengan volume 17 miliar saham.

Baca juga: Soal Divestasi Saham, Ini Penjelasan Vale Indonesia

Top losers yang menekan IHSG yakni Map Aktif Adiperkasa (MAPA) yang ambles 3,2 persen ke level Rp 1.050 per saham. Kemudian, Telkom Indonesia (TLKM) yang melemah 2,1 persen ke posisi Rp 4.090 per saham. Dilanjutkan oleh Bank Mandiri (BMRI) yang terkoreksi 2 persen ke level Rp 7.100 per saham.

Top gainers yaitu, Indosat (ISAT) yang melesat 8,1 persen ke level Rp 19.675 per saham. Kemudian, Saratoga (SRTG) yang naik 5,7 persen ke level Rp 1.645 per saham. Dilanjutkan oleh Vale Indonesia (INCO) yang menguat 5,14 persen ke posisi Rp 3.890 per saham.

Bursa Asia berakhir di zona hijau dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,45 persen (298,85 poin) ke posisi 16.742,94, Strait Times bertambah 0,18 persen (5,8 poin) ke level 3.222,94, dan Shanghai Komposit menguat 1,27 persen (37,4 poin) ke posisi 2.988,36, dan Nikkei naik 2,19 persen (837,9 poin) pada level 39.100,1.

Baca juga: Saham adalah Apa? Ini Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya

Pada awal perdagangan, bursa Eropa bergerak mixed dengan penurunan FTSE 0,13 persen (9,7 poin) pada level 7.652,72, sementara GDAXI menguat 1,17 persen (199,46 poin) ke posisi 17.317,58.

Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup menguat. Pukul 14.52 WIB mata uang garuda ditutup pada level Rp 15.589 per dollar AS atau naik 45 poin atau 0,29 persen dibandingkan dengan sebelumnya pada level Rp 15.634 per saham.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Kamis (22/2/2024) pada level Rp 15.630 per dollar AS, atau menguat dari nilai tukar Rabu (21/2/2024) pada level Rp 15.658 per dollar AS.

Baca juga: Erick Thohir Ungkap Pentingnya Kesepakatan Divestasi Saham Vale bagi RI

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com