Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermati, Peluang di Tengah Penurunan Harga Saham

Kompas.com - 23/02/2024, 16:43 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pasca mengalami penguatan karena dampak Pemilu 2024. IHSG hari ini, Jumat (23/2/2024), ditutup melemah 44,54 poin atau 0,53 persen ke level 7.295,09.

Chief Retail Officer Syailendra Capital Victor Teja menjelaskan, pelemahan IHSG tidak mengubah fundamental. Justru, kondisi ini menjadi kesempatan untuk membeli saham dengan harga murah.

“Secara fundamental ada yang berubah enggak? Tidak ada, sama fundamentalnya masih sangat baik, jadi dengan kata lain, fundamental masih sama tetapi ada sentimen,” ujar Victor pada seminar Wellness Fair : How to Maintain Your Well Being in Mental Health and in Finance, Jumat.

Baca juga: IHSG Kembali Tertekan di Akhir Pekan

Ilustrasi investasi, mengelola keuangan.PIXABAY Ilustrasi investasi, mengelola keuangan.

“Jadi secara menarik, ini malah menjadi opportunity,” tambahnya.

Dia juga menyebutkan bahwa per hari ini IHSG masih belum mencapai level tertingginya.

“Karena kalau kita bandingkan dengan awal tahun saja, IHSG belum mencapai nilai tertingginya,” Ujarnya.

Dengan IHSG yang masih di tren melemah, kondisi ini dapat menjadi kesempatan bagi para investor untuk masuk dengan harga yang murah.

Baca juga: Dibayangi Aksi Profit Taking, IHSG Berpotensi Kembali Melemah di Akhir Pekan

Karena ke depannya jika IHSG terkoreksi kembali, IHSG dapat rebound ke titik yang sesuai dengan level yang sesungguhnya, dan ketika saat itu tiba sudah terlambat untuk mendapatkan harga saham yang murah.

“Nah jadi sekarang ini merupakan saat yang tepat, karna ketika nanti sudah balik lagi (IHSG) sudah telat gitu untuk mendapatkan harga murahnya,” ujar Victor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com