Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen AMDK Dorong Ekonomi Sirkular untuk Atasi Masalah Sampah

Kompas.com - 23/02/2024, 19:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) mendukung penerapan ekonomi sirkular atau daur ulang sebagai salah satu upaya mengatasi persoalan sampah di Indonesia.

"Kami meyakini bahwa model ekonomi sirkular merupakan salah satu solusi terbaik dalam mengatasi masalah sampah di Indonesia," ujar Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/2/2024).

Metode ini, lanjutnya, juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga yang berujung pada perbaikan taraf hidup, serta menerapkan inklusivitas ke banyak pihak dan sektor agar dapat ikut berpartisipasi dan merasakan dampak positif dari inisiatif ini.

Baca juga: Menteri LHK Ajak Masyarakat Ikut Atasi Perubahan Iklim lewat Ekonomi Sirkular

Ilustrasi pengelolaan sampah.SHUTTERSTOCK/ROMAN KAIETZ Ilustrasi pengelolaan sampah.

Menurut dia, beragam rangkaian upaya serta kolaborasi yang dilakukan perusahaan dalam mendorong penerapan ekonomi sirkular membuat perusahaan berhasil mengumpulkan 22.000 ton sampah plastik.

Sampah plastik ini kemudian didaur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun produk lain yang memiliki nilai ekonomi.

Hal ini, menurut Karyanto sejalan dengan tema dari Hari Peduli Sampah Nasional 2024, yaitu mengatasi sampah plastik dengan cara produktif yang turut memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, termasuk meningkatkan kesejahteraan sektor informal terkait.

Sementara itu Danone Indonesia melalui AQUA juga mengembangkan unit bisnis daur ulang atau Recycling Business Unit (RBU) yang merupakan model sosial bisnis daur ulang untuk mengolah kembali sampah botol plastik menjadi cacahan plastik sebagai bahan baku produk daur ulang.

Baca juga: Olah Sampah Jadi Biogas, Upaya Dorong Ekonomi Sirkular di TPA Kaligending Kebumen

"Hingga saat ini, kami telah mengembangkan dan mendampingi hingga 6 unit RBU, termasuk RBU Tangerang Selatan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com