Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jurus Pemerintah Intervensi Harga Beras yang Tinggi

Kompas.com - 24/02/2024, 08:00 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan ada tiga upaya pemerintah untuk mengintervensi pasar agar bisa menyeimbangkan harga beras yang dilaksanakan melalui Perum Bulog.

Upaya pertama adalah dengan membuat Gerakan Pangan Murah yang menjual produk pangan khususnya beras dengan harga yang terjangkau atau sesuai harga eceren tertinggi (HET) pemerintah.

"Kemudian intervensi selanjutnya adalah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke retail modern, pasar tradisional dan pasar induk, dan yang ketiga adalah penyaluran Bantuan Pangan sebanyak 10 kilogram ke 22 juta penerima manfaat," ujar Arief dalam siaran persnya dikutip Sabtu (24/2/2023).

Baca juga: Vietnam Targetkan Nilai Ekspor Beras Tembus Rp 78 Triliun

Menurut dia, diperlukan waktu agar tercapainya keseimbangan harga baik di tingkat produsen dan konsumen.

Namun, hal ini telah diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir terhadap harga pangan yang saat ini belum menentu.

Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog, Mokhamad Suyamto menerangkan, pihaknya akan terus melakukan langkah positif menyikapi harga beras yang masih fluktuatif dengan bergerak cepat menjalankan semua penugasan dari pemerintah.

“Penyaluran bantuan pangan beras saat ini berjalan semua di seluruh Indonesia, kemudian semua outlet distibusi program SPHP, baik itu pasar induk, pasar tradisional dan retail modern telah kami gelontorkan beras SPHP untuk memperbanyak ketersediaan agar masyarakat tidak kesulitan dalam mencari beras," kata Suyamto.

Baca juga: Pedagang Pasar Teriak Susah Dapat Beras Premium

"Dan yang terbaru, kami juga terjun langsung melalui Gerakan Pangan Murah ke masyarakat dengan melaksanakan program penjualan pangan pokok murah yang destinasinya dekat dengan pemukiman warga," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com