JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings turut menyoroti hasil pemilihan presiden (pilpres) Indonesia 2024, yang sejauh ini menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul atas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden lain.
Dalam laporan terbarunya, Fitch mewanti-wanti, risiko fiskal jangka menengah akan meningkat. Sebab, salah satu janji kampanye Prabowo-Gibran cukup memakan anggaran besar yakni program makan siang dan susu gratis di sekolah.
Fitch Ratings mengutip pernyataan Tim Prabowo-Gibran bahwa pemerintah baru akan merogoh kocek setara 2 persen produk domestik bruto (PDB) setiap tahunnya untuk program makan siang dan susu gratis tersebut.
Baca juga: Merancang Strategi Fiskal Daerah di Tengah Ketidakpastian Global
Belum lagi, Prabowo juga memiliki harapan untuk mempertahankan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) yang termasuk tinggi. Fitch Ratings menilai, ini menjadi risiko terhadap proyeksi dasar dari Fitch.
Namun disisi lain, Prabowo juga menyerukan akan ada upaya bagi Indonesia untuk meningkatkan tingkat pendapatan pemerintah terhadap PDB secara signifikan.
Dengan demikian, Fitch Ratings menyebut, terbuka peluang utang pemerintah Indonesia akan menurun secara bertahap.
Namun, sebut, ini dengan asumsi akan ada dukungan luas di seluruh parlemen baru terhadap kebijaakn fiskal yang pruden dan defisit fiskal di bawah 3 persen dari PDB.
Baca juga: Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global
Rekam jejak fiskal Indonesia pun kuat, sehingga Fitch menilai dukungan dari seluruh spektrum politik terhadap batas atas defisit anggaran cukup kuat.