Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Mahal, KPPU Bentuk Tim Investigasi

Kompas.com - 28/02/2024, 20:12 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan membentuk tim investigasi khusus terkait kenaikan harga beras.

“Kami sudah rapat komisi dan memutuskan membentuk tim investigasi khusus. Kita bicara indikasi kartel kan, tapi belum bisa kita simpulkan sehingga dengan adanya tim ini nantinya proses pengumpulan data dan informasi kita kumpulkan,” ujar Anggota KPPU Hilman Pudjana usai menghadiri acara FGD Gejolak Harga Pangan Terutama Beras: Penyebab, Dampak, dan Solusi di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

“Dari pengumpulan data nanti akan bisa ditindaklanjuti kalau syaratnya kan kalau ada alat bukti. Intinya kenapa kita membentuk tim ini karena kami sudah melihat ada hal-hal yang tim KPPU perlu turun untuk melihat hal ini di sektor ini,” sambungnya.

Baca juga: Bulog “Buka-bukaan” Alasan Beras SPHP Masih Belum Merata di Alfamart dkk

Tim investigasi ini pun nantinya akan disebar di berbagai wilayah kerja KPPU yang meliputi Medan, Lampung, Bandung, Balikpapan, dan Surabaya untuk melihat apakah pergerakan harga pada beras terjadi karena permasalahan suplai atau distribusinya.

Selain itu, KPPU juga akan melihat apakah kenaikan harga beras terjadi lantaran adanya sumbatan-sumbatan pada masalah distribusinya.

“Nah kalau konteksnya sumbatan distribusi ini kan kita mesti lihat yah apakah ini dilakukan secara sporadis (tersebar) atau memang ada komunikasi antar pelaku usaha di channel distribusi baik di produsen atau distribusi,” katanya.

“Kalau ada sumbatan-sumbantan tersebut nanti kita akan lihat juga apakah ada komunikasi, ada kesepakatan antar pelaku usaha. Tentunya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kami sebagai KPPU yaitu penegakkan hukum, tentunya kita akan menindaklanjuti hasil-hasil temuan,” pungkasnya.

Baca juga: Pengusaha: Beras Langka di Ritel karena Diborong Caleg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com