Oleh: Frangky Selamat*
MENDENGAR kata “gratis” seperti memiliki daya magis. Siapapun selalu tertarik dan penasaran jika ada penawaran, pemberitahuan dan info yang diiringi dengan “gratis”.
Gratis barangkali lebih dikenal sebagai gimmick dalam marketing karena sesungguhnya tidak sepenuhnya bebas biaya.
Memberikan contoh atau sampel produk gratis kepada calon konsumen agar terdorong mau mencoba produk yang ditawarkan.
Harga produk pun telah disesuaikan dengan biaya promosi karena tawaran gratis itu. Atau memberikan saja produk secara cuma-cuma, namun pada fungsi dasar saja, jika ingin memperoleh fitur lebih, ya harus membayar.
Banyak ragam dalam formula gratis. Membebaskan konsumen dari biaya. Bisa sepenuhnya atau dialihkan ke aspek lain sehingga tidak sepenuhnya gratis.
Pada abad ke-21 tercipta bentuk gratis yang baru. Bukan iming-iming, taktik, atau trik untuk memindahkan uang dari satu kantong ke kantong lain.
Model ini didorong kemampuan baru yang luar biasa untuk menekan biaya barang dan jasa sehingga mendekati nol. Proses produksi sangat efisien. Teknologi digital memungkinkan itu.
Dalam perkembangannya, gara-gara program makan siang gratis yang dipopulerkan paslon nomor dua, ungkapan “tidak ada makan siang gratis” kembali populer.
Selain ekonom pemenang Nobel bidang ekonomi tahun 1976 Milton Friedman yang memopulerkan, istilah ini mengacu pada tradisi dahulu di bar-bar di Amerika Serikat, yaitu menawarkan makanan gratis kepada setiap konsumen yang memesan setidaknya satu minuman.
Mereka menawarkan sandwich bila membeli satu minuman. Harga makanan ini jauh lebih bernilai daripada minuman.
Para pemilik bar meyakini pelanggan akan membeli lebih dari satu minuman. Godaan makan siang gratis akan menarik lebih banyak pengunjung terutama pada jam-jam sepi.
Pada 1872, New York Times melaporkan bahwa makan siang gratis telah muncul sebagai tren umum di Crescent City, New Orleans (Anderson, 2009).
Di sana makan siang gratis dapat ditemukan di setiap restoran. Makanan disediakan berkisar dari mentega, roti, kentang, semur daging kambing, tomat, makaroni, dan daging sapi.
Makan siang gratis ini memberikan makan ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada program ini.