Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih BJBR Turun Jadi Rp 1,7 Triliun Sepanjang 2023

Kompas.com - 05/03/2024, 15:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT (BJBR) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 26 persen menjadi Rp 1,7 triliun sepanjang 2023. Nilai tersebut turun dibandingkan dengan periode sama tahun 2022 sebesar Rp 2,3 triliun.

“Tahun 2023 menjadi tahun konsolidasi di mana kami senantiasa berupaya menjalankan bisnis dan operasional bank dengan aktivitas yang pruden agar tidak memberikan tekanan terhadap provisioning yang harus dibukukan dan aktivitas yang efisien agar tidak memberikan tekanan terhadap OPEX, mengimbangi biaya dana yang tekanannya terasa sepanjang tahun 2023,” kata Direktur Utama BJBR Yuddy Renaldi kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/3/2024).

Mengutip laporan keuangan perseroan, laba sebelum pajak perusahaan sepanjang 2023 tercatat sebesar Rp 2,1 triliun. Yuddy mengatakan pencapaian tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan masih tangguh dan efisien.

Baca juga: BJBR Rights Issue 925 Juta Saham, Ini Nominalnya

Yuddy mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mengakselerasi pertumbuhan bisnis di tengah tantangan ekonomi yang terjadi saat ini.Yuddy mengungkapkan, BJBR mencatatkan beberapa pencapaian termasuk pertumbuhan kredit sebesar 7,5 persen year on year pada kuartal keempat 2023.

Meskipun ada sedikit perlambatan, Yuddy mengatakan bahwa BJBR tetap fokus pada segmen dengan yield tinggi untuk menjaga kinerja keuangan yang tangguh dan efisien.

Adapun Consumer Loan dengan Yield 12,2 persen atau tumbuh 6,3 persen year on year. Yuddy  optimis, consumer loan sebagai captive market masih memiliki peluang pertumbuhan yang baik, dari pembukaan penerimaan ASN setelah periode moratorium yang panjang serta alih fungsi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). 

Apalagi secara populasi, tenaga P3K di Jawa Barat dan Banten telah bertambah 18.157 individu sepanjang semester kedua tahun 2023 saja, demikian juga dengan tenaga P3K yang menjadi debitur BJBR, mendorong pertumbuhan bisnis konsumer dari 5,6 persen year on year pada triwulan kedua, menjadi 6,3 persen year on year pada triwulan keempat, dengan rate 25 sampai 50 basis poin diatas untuk loan baru yang dibukukan.

Baca juga: Permudah ASN Berhaji dan Umrah, Bank BJB Syariah Gaet Pemkab Pandeglang

 


Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga LDR yang optimal per Desember sebesar 87,5 persen. Rasio-rasio likuiditas lainnya sesuai ketentuan regulator yang ada, dimana total DPK sampai dengan Desember tercatat sebesar Rp 136,6 trilliun.

Sementara mengacu pada  Rasio keuangan, biaya dana per Desember cenderung flat dimana Cost of Fund berada pada level 4,3 persen, dengan kembali dipertahankannya seven days repo rate menjadi 6 persen.

“Kami harus melakukan manajemen aset dan likuiditas yang lebih optimal, menyikapi kondisi “Higher for Longer”. Rasio kredit macet alias Non Performing Loan (NPL) mampu dijaga rendah di level 1,35 persen dengan Loan Coverage pada level 113,5 persen dengan Rasio CAR pada level 20,1 persen dan Tier-one rasio pada level 15,3 persen,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com