Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Sulit Jual Beras Premium Usai HET Naik, Bapanas Janji Segera Gelontorkan Beras Komersial

Kompas.com - 14/03/2024, 08:43 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo merespons soal keluhan pedagang pasar yang sulit menjual beras premium pasca adanya relaksasi harga eceren tertinggi alias HET. 

Arief tak menampik memang dengan adanya relaksasi itu membuat harga Gabah Kering Petani atau GKP naik di atas Rp 8.000 per kilogram. Namun dia bilang pemerintah tidak tinggal diam melainkan telah menggelontorkan 200.000 ton beras komersial yang disebar ke penggilingan padi untuk dilepas kemudian di pasar sesuai HET. 

“Ini juga Maret atau April berasnya akan turun, kita juga tak tinggal diam kita ada action yaitu 200.000 ton beras Bulog komersial akan disebar dan dibeli teman-teman penggilingan untuk dilepas ke pasar sesuai HET,” ujar Arief di Jakarta, Rabu (13/4/2024). 

Dengan langkah itu pun diharapkan bisa mengisi pasar dengan beras premium dari Bulog. 

Baca juga: Ini Alasan Badan Pangan Nasional Naikkan HET Beras Premium

Arief juga memprediksi di Maret atau April harga beras bisa landai seiring disinya beras di pasaran. Dia menyebut momentum yang menjadi kritikal harga beras tinggi sudah terlewati yakni di Februari kemarin. 

“Itu critical timenya sudah lewat kemarin yang dimana Januari-Februari perbandingan antara produksi dan konsumsi sanga jauh yang melewati 2,8 juta ton. Jadi Maret-April ini harusnya harga sudah lebih baik,” pungkas Arief.

Baca juga: Resmi, Kemendag Keluarkan Izin Tambahan Impor Beras 1,6 Juta Ton


Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan pedagang pasar tradisional masih sulit menjual beras di pasar menyusul adanya relaksasi HET beras beras premium yang naik semula Rp 13.900 per kilogram menjadi Rp 14.900 per kilogram. 

Sekretaris Jenderal IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, saat ini saja harga beras di penggilingan padi sudah naik yang mencapai Rp 15.500. Hal itulah yang membuat pedagang masih enggan membeli beras. 

“Hari ini pedagang mengaku kesulitan menjual beras jika relaksasi HET diberlakukan, karena harga di penggilingan padi sudah mencapai Rp 15.500 per kilogram,”ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com