Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Banyak Wisatawan Malaysia Sangat Menikmati Jakarta

Kompas.com - 14/03/2024, 13:24 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kritikan wisatawan asing asal Malaysia yang memberikan ulasan buruk ketika mengunjungi Jakarta.

Sandiaga menyebut, justru banyak wisatawan asing asal Malaysia yang menikmati kunjungan ke Jakarta. Terutama untuk berbelanja di Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat.

Pasalnya, wisata belanja dan wisata kuliner di Jakarta menjadi salah satu jenis wisata yang paling digemari wisatawan asing di Indonesia selain wisata alam.

Baca juga: Sandiaga Jawab Kritik WN Malaysia Beri Rating Jakarta 0/10 di TikTok

Aktivitas tawar menawar antara pedagang baju Lebaran dengan pembeli di salah satu toko di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).KOMPAS.com/RYAN SARA PRATIWI Aktivitas tawar menawar antara pedagang baju Lebaran dengan pembeli di salah satu toko di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).

"Tapi banyak justru wisatawan dari Malaysia ini sangat menikmati kunjungan ke Indonesia, terutama ke Jakarta. Favorit yang dikunjungi itu Tanah Abang," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Untuk itu, Sandiaga mengatakan, kritik tersebut tidak perlu dipandang sebagai sesuatu yang negatif.

"Kita tidak perlu baper, kita tidak perlu langsung mencaci-maki dan menjelek-jelekkan. Jangan kejelekan yang dituduhkan kepada kita itu malah berdampak negatif dan menimbulkan pesimisme," ucapnya.

Justru menurutnya, kritikan dari wisatawan asal Malaysia itu bisa menjadi pemicu agar pemerintah provinsi dan dinas pariwisata dan ekonomi kreatif DKI Jakarta.

Baca juga: Kunjungan Wisatawan ke Singapura Didominasi Pelancong Indonesia

"Jadi menurut saya kita tidak perlu terlalu berlebihan menanggapi kritik tersebut, tapi kita jadikan masukan," kata dia.

Selain itu, kritik ini juga bisa menjadi bahan perencanaan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan menggantikan Jakarta menjadi ibu kota baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com