Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Peluang Pekerjaan Jenis Baru di Masa Depan, Ini "Bocoran" Nasihat Obama untuk Anak Muda yang Meniti Karier

Kompas.com - 18/03/2024, 15:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika atasan kamu adalah presiden AS, dan memberi Anda nasihat karier, apakah kamu akan menerimanya? Inilah yang terjadi dengan Aneesh Raman. 

Ia bekerja sebagai penulis pidato untuk Presiden AS Barack Obama dari tahun 2011 hingga 2013. Usai purna tugas, ia terus mengingat satu nasihat penting dalam karier yang sering disampaikan oleh Obama.

“Khawatir tentang apa yang ingin Anda lakukan, bukan ingin menjadi siapa,” kata Raman menirukan pesan mantan presiden AS itu, dikutip dari CNBC.

Sebelum karier politiknya, Obama memulai karirnya di pengorganisasian komunitas di Chicago. Dia mungkin tidak memulai kariernya dengan keinginan menjadi presiden, namun dia ingin membangun komunitas dengan cara yang berbeda.

“Hal ini membawanya ke jalur yang membawanya ke momen di mana dia menjadi presiden,” ungkap Raman.

Baca juga: Kursus Online Makin Diminati, Bisa Asah Kemampuan Sesuai Kebutuhan Karier

Daripada memikirkan judul impian kamu, Raman merekomendasikan untuk memikirkan dampak yang ingin kamu hasilkan melalui pekerjaan dan keterampilan yang kamu perlukan untuk mencapainya.

Kemudian, kamu harus melakukan evaluasi apakah pekerjaan atau perusahaan tertentu akan membantumu memperoleh keterampilan tersebut untuk mencapai tujuan.

Raman, yang kini menjadi wakil presiden dan pakar ketenagakerjaan di LinkedIn mengatakan, nasihat Obama ini sangat penting bagi para profesional muda saat ini yang mungkin suatu hari nanti akan menduduki peran yang belum pernah ada sebelumnya.

Baca juga: 8 Cara Merancang Karier Baru pada 2024

LinkedIn baru-baru ini mengidentifikasi pekerjaan yang tumbuh pesat dan akan meningkat pada tahun 2024, termasuk chief growth officer dan analis keberlanjutan yang banyak di antaranya belum ada pada 20 tahun yang lalu.

Dia merekomendasikan untuk memikirkan karier dalam fase berikut:

- Dari usia 20 hingga 35 tahun, pelajari keterampilan inti berdasarkan hal-hal yang kamu sukai, apa yang dikuasai, dan apa yang ingin kamu tingkatkan.

- Dari usia 35 hingga 45 tahun, gunakan keahlian unik dan terapkan pada suatu masalah keahlian. Hal ini bisa spesifik pada suatu bidang, seperti layanan kesehatan, atau topik yang lebih luas, seperti keahlian Raman mengenai “peluang ekonomi.”

- Terakhir, pada usia 45 tahun ke atas, pikirkan dampak seperti apa yang ingin kamu berikan terhadap organisasi dan dunia.


Raman mengatakan, kerangka kerja ini adalah cara “paling aman” untuk memikirkan karier jangka panjang.

“Karena kamu dapat mengontrol semua faktor tersebut, versus jabatan. Kamu mungkin ingin menjadi VP suatu bidang, tetapi tidak dapat mengendalikan semua itu, dan pekerjaan itu mungkin tidak akan ada dalam 20 tahun,” lanjut Raman.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com