Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DBS Indonesia Gelontorkan Rp 1 Triliun untuk Fasilitas Kredit di PNM

Kompas.com - 20/03/2024, 13:09 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DBS Indonesia menyalurkan dana sosial Uncommitted Revolving Credit Facility senilai Rp 1 triliun kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam program MEKAAR (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Hal itu sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya kalangan wanita.

Pendanaan di sektor ini sejalan dengan visi dan misi Bank DBS Indonesia untuk mendukung pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM, kesetaraan sosial, dan inklusi keuangan melalui adanya akses keuangan yang lebih luas. 

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, bekerja sama dengan PNM akan membantu wanita mendapatkan pendanaan agar mereka dapat menjadi mandiri secara finansial. 

Baca juga: Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

"Kami percaya dengan kerja sama ini, kami turut membantu pemerintah Indonesia memberdayakan wanita mengelola keuangan dan menjadi tulang punggung atau pendukung kesejahteraan keluarga. Selain itu, kami mengapresiasi prinsip pendanaan PNM yang luar biasa, yang menggabungkan nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan empati yang tinggi di antara anggota pendanaan berkelompok,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (20/3/2024).  

Ia menambahkan, salah satu syarat pemberian kredit ultra UMKM ini adalah untuk wanita. Adapun, wanita dinilai memiliki tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang lebih rendah karena mereka lebih disiplin dan bertanggung jawab untuk mengembalikan kredit secara tepat waktu.

Selain itu, tingkat NPL PNM yang hanya 0,5 persen menunjukkan, prinsip wanita yang bekerja sama dengan wanita lain dalam komunitasnya berdampak positif pada kinerja pinjaman kredit.

Sementara itu, Direktur Operasional, Digital, dan Teknologi Informasi PT PNM Sunar Basuki mengatakan, pendanaan dari Bank DBS Indonesia akan menunjang program MEKAAR yang diinisiasi oleh PNM yang menargetkan jutaan wanita, khususnya mereka yang bergerak di sektor ultra UMKM dan berasal dari kalangan keluarga pra-sejahtera. PNM bukan hanya memberikan modal uang tetapi juga program pengembangan usaha.

Baca juga: Perhatikan 10 Hal Ini sebelum Ajukan Kredit Kendaraan Bermotor

"Ini adalah bentuk kepedulian PNM agar usaha skala rumah tangga bisa terus melanjutkan produksinya hingga punya produk yang lebih variatif,” ujar dia. 

Inklusi finansial dan kesetaraan gender adalah salah satu fokus dari prinsip keberlanjutan Bank DBS Indonesia. Sebelumnya, Bank DBS Indonesia juga memberikan pinjaman kepada beberapa mitra fintech untuk penyaluran kredit kepada kaum unbanked. 

Sebagai informasi, menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, terdapat 37 juta UMKM di Indonesia dengan pengusaha wanita memiliki proporsi yang lebih besar.

Kendati demikian, sebagian besar wanita masih menghadapi hambatan dalam akses permodalan usaha, yang timbul dari pengecualian sosial, keterbatasan pengalaman dalam sistem perbankan formal, kesulitan mendapatkan pinjaman, dan kurangnya kemampuan keuangan secara keseluruhan.

Selain itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, tingkat literasi keuangan di Indonesia pada 2022 sebesar 49,6 persen, dengan target OJK untuk literasi keuangan sebesar 65 persen pada 2027. OJK juga mencatat bahwa kesenjangan dalam keterampilan keuangan dan inklusi di Indonesia masih tinggi, sekitar 35 persen. 

Baca juga: Kredit Macet Pinjol Didominasi Anak Muda di Bawah 34 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com