Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Timah Targetkan Produksi Tumbuh Dua Kali Lipat Tahun Ini

Kompas.com - 04/04/2024, 14:47 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten tambang BUMN, PT Timah Tbk (TINS) menargetkan pertumbuhan produksi lebih dari dua kali lipat tahun ini. Dari 14.000 ton pada 2023, menjadi 30.000 ton timah pada 2024.

“Tahun ini mudah-mudahan bisa naik 2 kali lipat kita coba perbaiki tata kelola,” kata Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar Baswedan di Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Sebagai informasi, masalah korupsi mantan direktur TINS yang mengakibatkan potensi kerugian negara mencapai Rp 271 triliun memiliki dampak yang besar pada kinerja perusahaan.

Baca juga: Ada Kasus Korupsi Rp 271 Triliun, PT Timah Fokus Perkuat Tata Kelola

Mengutip laporan keuangan perusahaan, TINS mencatatkan kerugian Rp 450 miliar pada 2023. Sementara pada 2022, TINS mencetak laba sebesar Rp 1,04 triliun.

Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Ahmad Dani Virsal mengatakan, selain masalah pertambangan ilegal, penjualan perusahaan juga menurun.

“Penjualan sedikit, harganya juga turun, jadi eksponensial. Produksi juga turun. Kenapa produksi turun kerena saat itu dilakukan penertiban tambang liar,” kata Ahmad.

Baca juga: DPR Dorong Direksi Timah Dicekal ke Luar Negeri, Dirut: Kami Taat Aparat Hukum

 

Dia bilang, penertiban tambang liar sejak Oktober 2023 dilakukan karena mayoritas masalah yang ada berkaitan dengan tata kelola.

“Kegiatannya besar, barangnya banyak, tapi kita enggak dapat barangnya. (Timah yang diambil tidak sampai ke PT Timah). Ada tambang yang mengelola masyarakat sebagai mitra, dan ada disparitas harga,” ungkap dia.

Ahmad yakin, jika tata kelola pertimahan diperbaiki, maka Indonesia sebagai negara terbesar kedua penghasil timah bisa mencatat kinerja positif.

Baca juga: Buntut Kasus Korupsi Timah, Komisi IV DPR RI Bakal Bentuk Panja

“Kita juga harus mengelola supply dari Indonesia, agar ada keseimbangan. Karena, kan timah barang tidak ada substitusinya. Apalagi kalau ada larangan ekspor, pasti positif,” ujarnya.

Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 700 miliar yang akan digunakan untuk perbaikan alat kerja dan pembangunan infrastruktur.

Ahmad menambahkan, dengan kinerja yang merugi pada 2023, Timah tahun ini tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.

“Di BUMN jarang bagi dividen kalau rugi. Referensi investor kan bukan cuma dividen, tapi juga capital gain. Sejauh ini fokus kita bagaimana target produksi bisa tercapai,” tegas dia.

Baca juga: PT Timah Bakal Tebar Dividen Tunai Senilai Rp 312 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com