Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian ESDM Yakin Konflik Iran-Israel Tak Ganggu Cadangan BBM RI

Kompas.com - 17/04/2024, 15:41 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyakini konflik Iran dan Israel tidak akan mengganggu cadangan minyak atau bahan bakar minyak (BBM) nasional yang saat ini berada di kisaran 30 hari.

Terlebih PT Pertamina (Persero) telah berkontrak dengan beberapa pemasok BBM dari luar negeri yang berkomitmen untuk tetap memasok BBM sesuai dengan kontraknya.

"Kalau sekarang sudah kontrak ke depan. Jadi kalau tidak ada sesuatu yang ekstrem sekali, saya kira masih oke," Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Iran-Israel Memanas, Subsidi BBM Bisa Membengkak

"Dan cadangan nasional crude kita, plus yang ada di kapal in transit kan 30 hari. 10 hari yang ada di refinary, plus 15 hari lagi, totalnya 30 harian. Kalau LPG, BBM saya kira aman. Kalau dari situ, insyaallah kita aman," imbuhnya.

Selain pasokan BBM dan minyak mentah, Tutuka juga menuturkan jika konflik tersebut tidak akan mengganggu proyek-proyek migas nasional. "Menurut saya isu perang ini kan di tararan level politis," kata Tutuka.

Meski relatif aman dari sisi cadangan dan pasokan, ia menyebut pemerintah tetap perlu mewaspadai dampak dari konflik tersebut berkaitan dengan pasokan minyak dunia melalui Selat Hormuz.

Selat itu yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab, dan menjadi jalur pelayaran vital bagi tanker minyak yang mengangkut sekitar 30 persen minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barrel minyak mentah per hari.

Baca juga: Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

"Peran dari selat Hormuz itu penting sekali. Selat hormuz itu bisa dipegang dan dikelola oleh Iran. Jadi sangat menentukan bagaimana Pertamina menyikapi hal itu termasuk pemenuhan pasokan dimana tadi pertamina udah kontrak," tutup Tutuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com