Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir "Warning" Direksi BUMN, Ini Sebabnya

Kompas.com - 21/04/2024, 08:32 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta direksi BUMN tidak terlena dengan kinerja positif yang dicapai mayoritas perusahaan pelat merah saat ini.

"Kalau enggak di-warning dari bulan Maret-April ini, takutnya kita terlena karena performa kita bagus. Nah, kalau dividen tahun depan enggak tercapai, inilah yang saya warning," ujar Erick di Jakarta, Sabtu (20/4/2024).

Erick mengingatkan perusahaan pelat merah untuk mewaspadai gejolak global seiring memanasnya konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel.

Baca juga: Bakal Pindah ke IKN, Erick Thohir Tawarkan Investor Kelola Aset BUMN di Jakarta

Ia mengaku telah menghubungi langsung para direksi BUMN untuk menyusun strategi dalam menghadapi gejolak global yang membuat kenaikan harga minyak mentah dan penguatan dollar AS.

"Kemarin saya langsung call (telepon) ke banyak direksi harus benar-benar mengantisipasinya. Saya enggak hanya bicara utang jatuh tempo, opex, capex tapi juga aksi korporasi karena persaingan di Asia Tenggara juga memanas," ujarnya.

Erick menuturkan, dampak konflik yang memanas di Timur Tengah serta menguatnya persaingan ekonomi antar negara Asia Tenggara perlu disikapi BUMN yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

Terlebih bagi BUMN yang bahan bakunya impor dan memliki utang luar negeri dalam bentuk dollar AS. Di antaranya, ada Pertamina, PLN, MIND ID, serta BUMN di sektor farmasi.

Ia meminta BUMN untuk melakukan peninjauan ulang biaya operasional (operational expenditure), belanja modal (capital expenditure), utang yang akan jatuh tempo, serta rencana aksi korporasi (corporate action).

Erick juga meminta untuk dilakukan uji stres atau stress test guna mengetahui kondisi BUMN dalam situasi terkini.

"Saya warning bagaimana optimalisasi, perusahaan-perusahaan BUMN ini harus benar-benar buka mata dengan situasi ini. Kemarin saya telepon itu dirut-dirut-nya, bahkan saya WA, supaya mengantisipasi ini," paparnya.

Ia menambahkan, selama enam bulan ke depan atau di sisa masa jabatannya, BUMN tentu akan menghadapi berbagai tantangan seiring bergejolaknya kondisi global. Maka dengan memiliki strategi yang tepat diharapkan bisa menjaga kinerja perusahaan pelat merah.

Terlebih, BUMN ditargetkan bisa menyetorkan dividen ke negara sebesar Rp 85 triliun pada tahun ini, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 81 triliun. (Yohana Artha Uly, Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Baca juga: Erick Thohir Bantah Minta BUMN Borong Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com