Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RPP KESEHATAN

Gelar RUPS Tahunan, Sampoerna Umumkan Pertumbuhan Profitabilitas Sepanjang 2023 dan Perkenalkan Presiden Direktur Baru

Kompas.com - 24/04/2024, 07:49 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengumumkan hasil kinerja sepanjang 2023 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 28 persen dibandingkan 2022, yang mencapai Rp 8,1 triliun.

Dengan catatan tersebut, HMSP berhasil mempertahankan kepemimpinan di industri tembakau Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 28,6 persen dan volume keseluruhan sebesar 83,4 miliar batang berkat portofolio yang kuat di seluruh segmen, terutama pertumbuhan segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang padat karya.

"Tahun 2023 menandai kembalinya pertumbuhan profitabilitas yang kuat bagi Sampoerna (karena berhasil melakukan) pencapaian penting dalam pengembangan produk bebas asap berdasarkan pembuktian ilmiah, meningkatkan investasi dan lapangan kerja di Indonesia, serta menghasilkan efek berganda yang kuat, sejalan dengan prioritas negara untuk meningkatkan hilirisasi,” papar Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar pihaknya, Selasa (23/4/2024).

Saat ini, industri tembakau masih menghadapi tantangan-tantangan utama dengan kenaikan tarif cukai dua digit yang signifikan di atas tingkat inflasi, kesenjangan cukai yang semakin besar antara segmen Volume Golongan 1 dan segmen Di Bawah Volume Golongan 1 yang dikenakan cukai lebih rendah, serta meningkatnya peredaran rokok ilegal.

Secara keseluruhan, volume industri rokok nasional mengalami penurunan 4 persen dibandingkan 2022. Meskipun dalam kondisi yang penuh tantangan, penjualan bersih Sampoerna tercatat mengalami peningkatan 4,3 persen menjadi Rp 116 triliun. Meski demikian, profitabilitas dinilai jauh di bawah tingkat sebelum pandemi Covid-19.

Pada 2023, produk bebas asap Sampoerna meraih pencapaian strategis. Di wilayah perkotaan seperti Jakarta, produk tembakau inovatif bebas asap hasil produksi HMSP, IQOS, meraih pangsa pasar 3,5 persen pada kuartal keempat 2023 atau meningkat 2,0 poin dari kuartal keempat 2022. Perkotaan Jakarta mewakili Jakarta Barat, Pusat, dan Selatan yang mencakup sekitar 1,5 juta pengguna nikotin dewasa.

Seiring dengan prioritas strategis untuk mempercepat komersialisasi produk tersebut, Sampoerna juga menorehkan beberapa momen penting sepanjang 2023, mulai dari peresmian fasilitas produksi Karawang dan pelepasan ekspor perdana, hingga beroperasinya Laboratorium Pengujian dan Analisis kelas dunia dengan fasilitas canggih untuk produk tembakau inovatif bebas asap pada kuartal ketiga.

“Sampai akhir 2023, investasi kami pada produk bebas asap mencapai sekitar 300 juta dollar AS. Fasilitas produksi kami untuk produk tembakau bebas asap ialah yang pertama bagi Philip Morris International (PMI) di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia, serta difokuskan untuk ekspor ke kawasan Asia Pasifik maupun memenuhi permintaan pasar domestik yang sejalan dengan agenda hilirisasi pemerintah,” papar Vassilis.

Ia juga menerangkan bahwa laboratorium pengujian dan analisis bagi produk tembakau inovatif bebas asap melibatkan lebih dari 200 ilmuwan Indonesia yang bertalenta dan merupakan bagian dari komitmen pihaknya untuk menyerap tenaga kerja berketerampilan tinggi, khususnya dalam mendukung transformasi industri tembakau nasional.

Sementara itu, kinerja segmen SKT menunjukan tanda pemulihan dengan pangsa pasar 28 persen pada 2023 setelah mengalami tren penurunan pangsa pasar berkelanjutan dari 37 persen pada 2006 menjadi 17 persen pada 2019.

Hal itu didukung kebijakan pemerintah terkait cukai produk tembakau yang mempertimbangkan penyerapan tenaga kerja serta tembakau dan cengkih dari petani lokal.

Seiring dengan hal tersebut, Sampoerna menambah fasilitas produksi SKT dan Mitra Produksi Sigaret (MPS) pada awal 2024 sehingga memberi berdampak langsung pada penyerapan puluhan ribu tenaga kerja baru.

Dengan penambahan tersebut, total tenaga kerja Sampoerna secara langsung dan tidak langsung menjadi lebih dari 90.000 orang.

“Memasuki 111 tahun Sampoerna berkiprah di Indonesia, kami konsisten berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi jangka panjang, menciptakan nilai ekonomi di seluruh mata rantai industri, dan penyerapan tenaga kerja yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap penciptaan efek berganda di Indonesia,” tutur Vassilis.

Baca juga: HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang digelar, Perseroan turut mengumumkan total pembayaran dividen senilai Rp 8,060 triliun dari saldo laba Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 99,6 persen atau Rp 69,3 per saham.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com