Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Kompas.com - 25/04/2024, 10:35 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada Kamis (25/4/2024) pagi hari melemah. Depresiasi ini terjadi meskipun BI telah mengerek suku bunga acuan BI Rate ke level 6,25 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah terhadap dollar AS dibuka di level Rp 16.215 per dollar AS pada perdagangan hari ini. Pelemahan berlanjut pada awal sesi, pukul 10.20 WIB nilai tukar rupiah melemah 0,35 persen ke posisi Rp 16.212 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah terhadap dollar AS memang tengah rentan terhadap isu eksternal. Kenaikkan suku bunga acuan BI pun dinilai tidak akan langsung berdampak terhadap pergerakan rupiah.

Baca juga: Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

"Pengalaman di bulan Oktober tahun lalu, kenaikan suku bunga acuan BI juga tidak bisa langsung meredam pelemahan rupiah terhadap dollar AS," kata dia, kepada Kompas.com, Kamis.

Ariston bilang, saat ini nilai tukar rupiah masih rentan terhadap dua isu eksternal utama. Pertama, eskalasi konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah yang juga menjadi perhatian pasar.

Kemudian, pasar juga mencermati arah kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Pasar kini tidak lagi meyakini, penurunan suku bunga acuan The Fed bakal terjadi dalam waktu dekat, seiring dengan masih tingginya tingkat inflasi dan kuatnya data perekonomian Negeri Paman Sam.

"Pergerakan rupiah terhadap dollar AS memang rentan dengan isu eksternal," ujar Ariston.

Sebelumnya, BI meyakini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bakal menguat ke depan, pasca kenaikkan suku bunga acuan BI Rate menjadi 6,25 persen. Namun demikian, nilai tukar rupiah diproyeksi tetap berada di kisaran Rp 16.000 per dollar AS hingga kuartal III-2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah. Keputusan pengetatan moneter ini diambil dengan melihat peningkatan risiko global.

Dengan dinaikannya suku bunga acuan, Perry meyakini, nilai tukar rupiah akan stabil di kisaran Rp 16.200 per dollar AS pada kuartal II-2024. Kemudian, pada kuartal III-2024, nilai tukar rupiah diproyeksi menguat ke kisaran Rp 16.000 per dollar AS.

"Dan akan menguat ke Rp 15.800 di triwulan IV-2024," kata dia, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com