Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

Kompas.com - 03/05/2024, 07:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir mayoritas di zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (2/5/2024) waktu setempat.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup lebih tinggi 300 poin, dan S&P 500 membukukan kemenangan pertama dalam tiga hari. Saham-saham menguat pada hari Kamis karena investor menantikan laporan kinerja korporasi dan laporan tenaga kerja yang akan dirilis akhir pekan ini.

Dow bertambah 322,37 poin, atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada level 38.225,66. S&P 500 menguat 0,91 persen menjadi menetap di posisi 5.064,20, sedangkan Nasdaq Komposit bertambah 1,51 persen dan berakhir pada level 15.840,96.

“Kami melihat pasar bernapas lega setelah pertemuan The Fed tidak terlalu hawkish seperti yang dikhawatirkan,” kata ahli strategi investasi senior di Edward Jones Angelo Kourkafas, dikutip dari CNBC.

“Kasus dasarnya adalah penurunan suku bunga memang tertunda, namun belum tentu gagal,” tambahnya.

Baca juga: Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Saham pembuat chip Qualcomm naik 9,7 persen karena pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dan panduan pendapatan yang kuat. Layanan pengiriman restoran DoorDash turun 10,3 persen setelah melaporkan kerugian per saham yang lebih luas.

Saham retail mobil bekas Carvana melonjak 33,8 persen setelah melaporkan pendapatan terbaiknya usai penutupan perdagangan Rabu, sementara saham Moderna melonjak 12,7 persen karena kerugian yang lebih kecil dari perkiraan.

Saham-saham teknologi Megacap naik karena imbal hasil Treasury AS yang mengalami penurunan. Saham Nvidia dan Amazon masing-masing melonjak lebih dari 3 persen. Saham Apple naik 2,2 persen menjelang laporan kuartalan setelah bel.

Baca juga: Inflasi AS Naik Menjadi 3,2 Persen pada Februari

Pergerakan saham-saham pada hari Kamis ini mengikuti hari yang sangat volatile di Wall Street karena investor bereaksi terhadap keputusan Federal Reserve pada hari Rabu yang mempertahankan suku bunga.

Ketua The Fed Jerome Powell pada dasarnya mengesampingkan kenaikan suku bunga sebagai langkah bank sentral selanjutnya. Berdasarkan CME Group FedWatch Tool, ritel memperkirakan peluang pemotongan suku bunga hanya sebesar 14 persen pada bulan Juni.

Perhatian investor kini tertuju pada laporan nonfarm payrolls bulan April yang akan dirilis pada hari Jumat, dengan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan penambahan lapangan kerja sebesar 240.000 dan perlambatan dari penambahan 303.000 pekerjaan di bulan Maret.

Baca juga: Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

 


Kepala strategi pasar di Ameriprise Anthony Saglimbene mengatakan, Wall Street akan mewaspadai tanda-tanda pelonggaran tekanan upah dan harga di tengah kekhawatiran dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut dia, The Fed mungkin perlu menunda rencana penurunan suku bunga karena data ekonomi dan pasar tenaga kerja yang panas.

“Jika kita mendapatkan laporan nonfarm payrolls yang menunjukkan lapangan kerja masih solid, namun di bawah angka bulan lalu, saham kemungkinan akan berada dalam kondisi yang baik,” kata Saglimbene.

Musim pendapatan berlanjut setelah penutupan hari Kamis dengan laporan triwulanan dari Apple dan Amgen setelah penutupan perdagangan. Selanjutnya investor menantikan aporan kinerja Coinbase, dan DraftKings.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com